Asal Masyarakat Mendukung, Pemerintah Daerah Upayakan Normalisasi Sungai Way Hindi

Asal Masyarakat Mendukung, Pemerintah Daerah Upayakan Normalisasi Sungai Way Hindi

WAYLIMA - Warga Desa Sindang Garut, Kecamatan Way Lima berharap pemerintah melakukan normalisasi  sungai Way Hindi yang mengalami pendangkalan dan berpotensi menyebabkan banjir.
Salah satu warga dusun 5, Desa Sindang Garut, Yanto mengatakan, dangkalnya permukaan sungai disertai saat musim penghujan, terjadi peningkatan debit aliran air sungai Wayah Hindi sehingga tidak bisa tertampung dan mengakibatkan aliran air sungai sampai ke pemukiman penduduk.
\"Sungai di dekat masjid baru itu mas, menjadi penyebab utama banjir di dusun 5 ini. Karena permukaan sungai nya dangkal. Apalagi kalau musim penghujan seperti sekarang, pasti akan banjir dan aliran airnya ke pemukiman warga,\" ungkp Yanto, Rabu (13/1)
Ditambahkan, Kepala Desa Sindang Garut, Kasiyo membenarkan bahwa salah satu penyebab banjir di Desa Sindang Garut akibat pendangkalan sungai Way Hindi.
\"Penyebab banjir salah satunya di jembatan itu, tapi kalau debet air way hindi saja masih ketampung, permasalahannya luapan sungai way Padang ratu yang merendam pemukiman penduduk,\" jelasnya.
Kasiyo mengungkapkan, pemerintah desa sudah berkoordinasi dan menyampaikan pengajuan normalisasi sungai ke Pemerintah Daerah Pesawaran.
\"Hal itu (pengajuan normalisasi) sudah kami sampaikan berkali-kali ke pemerintah daerah dari tahun-tahun sebelumnya. Satu pengajuan terealisasi di tahun 2017 oleh balai besar, akan tetapi masyarakat sekitar tidak setuju dengan pelebaran tepi sungai yang pada akhirnya pekerjaan normalisasi tersebut di batalkan oleh balai besar,\" ucapnya.
Terpisah Kepala Dinas PUPR Pesawaran Zainal Fikri menambahkan, bahwa pihaknya sudah ke lapangan menemui kepala desa dan berkomunikasi dengan masyarakat. Dimana pada prinsipnya pemerintah daerah siap melakukan normalisasi sungai selama masyarakat mendukung.
\"Tahun lalu sudah mau kita tangani, seperti normalisasi sungai  di Mada Jaya. Namun masyarakat meminta ganti rugi tanam tumbuh yang ada. Kami tidak bisa menyanggupi permintaan ganti rugi, kita minta surat pernyataan untuk tidak ada ganti rugi, masyarakat tidak bersedia. Karena selama masyarakat memfasilitasi jalur alat berat melewati lahan mereka, saat ini pun kami siap, termasuk sungai Way Hindi di Sindang Garut. Selain itu kami turun ke sini (Kubu Batu, Red) menindaklanjuti informasi yang kami terima dari beberpa media bahwa ada pekerjaan irigasi di Desa Kubu Batu yang mengalami kerusakan. Setelah kami telusuri dari titik 0 hingga ujung, menurut kami secara struktur tidak ada kerusakan. Kami ingin meluruskan informasi agar berimbang,\" ungkap Fikri di sela meninjau irigasi di Desa Kubu Batu, Way Khilau, Rabu (13/1)
Idealnya, lanjut Fikri, penanganan normalisasi sungai di Pesawaran dilaksanakan dari hulu ke hilir. Mengingat karakter sungai di Pesawaran bersifat mender atau berbelok. Sehingga menyebabkan penyempitan di tikungan sungai dan terjadi sedimentasi.
\" Selain itu penyebab hutan yang gundul mengakibatkan banjir. Sungai bergerak berdasarkan kondisi alam atau typologinya dan idealnya penanganan sungai harus dari hulu ke hilir. Serta yang terpenting dalam upaya penanganannya didukung oleh masyarakat,\" tandasnya. (esn)

Sumber: