Terganggu Tanah di Badan Jalan

Terganggu Tanah di Badan Jalan

KALIANDA - Pengendara di Jalan Lintas Sumatera (Jalinsum) merasa terganggu. Hal ini disebabkan oleh tanah merah di badan jalan nasional itu. Pantauan Radar Lamsel, Selasa (19/1/2021), tanah yang tabur di jalan berasal dari tumpahan muatan dump truk. Banyak pengendara menutup hidung dengan tangan ketik melintasi jalan tanah yang menimbulkan debu itu. Ada juga pengendara wanita yang menutup bagian wajahnya dengan jilbab sambil memejamkan mata. Bahkan pakaian pun ikut-ikutan kotor karena ulah debu di jalanan. Selain itu, taburan tanah di badan jalan itu lumayan panjang. Mulai dari depan minimarket, sampai ke Komplek Koperasi. Terganggunya pengendara juga disebabkan minimnya perhatian dari sopir dump truk, dan penimbun yang jarang menyirami tanam dengan air. \"Maunya disiram semua, dong. Jangan tanggung, kalau begini mah kami yang sengsara,\" kata Rahmat (23), salah satu pengendara. Abdul (33), menilai walaupun membangun sebuah proyek, pihak yang mengerjakan harus ikut memperhatikan kondisi sekitar. Jangan hanya fokus bekerja, tetapi lupa dengan keselamatan orang lain. Apalagi yang diracuni dengan kebenaran tanah merupakan jalan nasional. \"Ini, kan akses utama jalan raya. Banyak pengendara yang lewat sini, jadi akan sangat berbahaya kalau dibiarkan,\" katanya. Warga setempat juga belum mengetahui untuk keperluan apa lahan yang ditimbun tersebut. Apakah pembangunan gedung, atau ruko. Terlepas dari itu semua, warga hanya meminta pekerja harus peduli dengan keselamatan pengendara di jalan raya. \"Saya kurang tahu mau dibuat apa, tanah juga dari mana,\" kata salah satu warga, Awan (27), kepada Radar Lamsel. Beberapa dump truk tersebut memuat tanah yang dibawa ke sebuah lahan, dan digunakan untuk penimbunan. Di lokasi, terdapat dua sampai tiga dump truk yang memiliki muatan tanah sampai menjulang. (rnd)

Sumber: