Ribuan Tanaman Mangrove Disapu Gelombang
SRAGI – Upaya masyarakat Lingkungan Jembatan Gantung, Dusun Bunut Selatan, Desa Bandar Agung, Kecamatan Sragi mengatasi ancaman abrasi pantai penuh dengan tantangan. Itu terlihat dari 7.000 pohon mangrove yang ditanam masyarakat pada September 2020 lalu kini telah hilang akibat tersapu gelombang pasang. Bahkan 2.000 pohong mangrove yang ditanam pada program Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan pada akhir tahun lalu juga ikut rusak. Ketua RT Dusun Jembatan Gantung, Rana mengatakan, upaya masyarakat untuk mengatasi abrasi pantai dengan penanaman pohon mangrove diatas tanam timbul itu kini telah habis akibat tersapu gelombang pasang. “Ribuan pohon mangrove yang ditanam warga diatas tanah timbul pada September lalu kini sudah rata. Habis, disapu gelombang pasang,” ujar Rana memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui di kediamannya Lingkungan Jembatan Gantung, Selasa (19/1). Rana mengungkapkan, setidaknya terdapat 7.000 pohon mangrove yang ditanaman warganya di atas tanah timbul seluas empat hektar itu hilang akibat disapu gelombang pasang selama dua bulan belakangan. “Padahal ini upaya warga untuk mencegah abrasi pantai. Tapi belum tanaman mangrovenya berkembang, semuanya hanyut disapu gelombang barat daya,” terangnya. Tak hanya itu saja, 2.000 pohon mangrove yang ditaman dalam program pada karya tunai Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, bersama Kelompok Tani Hutan Hijau Lestari juga ikut hancur. Padahal penanaman sudah dilakukan dengan sitem rumpon atau dengan penahan gelombang. “Cuma ada empat rumpon yang rusak, total ada 2.000 pohon. Cuma karena ada pagar penahan gelombangnya, 36 rumpon lainnya masih aman dan sebagian juga ada yang ditanam di darat,” sambungnya. Meski penanaman pertama warga itu telah gagal, pihaknya akan kembali melakukan penanaman mangrove namun dengan sistem rumpon atau pagar. “Kalau 7.000 yang ditanam warga itu hanya ditanam langsung, tanpa pagar penahan. Kedepannya akan kita tanam dengan sistem pagar, agar tanaman mangrove bisa bertahan dari sapuan gelombang,” pungkasnya. (vid)
Sumber: