KP. Napoleon Tunggu Docking yang Pas
KALIANDA – Minggu (24/1/2021), Dinas Perikanan Kabupaten Lampung Selatan berjanji menyedot air laut yang menyebabkan KP. Napoleon tenggelam. Namun ucapan itu sepertinya hanya isapan jempol belaka. Buktinya hingga Senin (25/1/2021), KP. Napoleon masih tenggelam di tepi dermaga BOM. Sekitar 70 persen bagian badan kapal disusupi air alut. Hanya menyisakan bagian kaca depan sebelah kanan kapal yang nampak dari permukaan. Radar Lamsel mengonfirmasi Kasi Pengelolaan Penangkapan Ikan, Aulia Rakhman, S.P.i.,M.M. untuk melihat langkah apa yang bakal dilakukan selanjutnya oleh Dinas Perikanan. Apakah kapal patroli itu akan dibiarkan begitu saja. Atau Dinas Perikanan hanya memberi harapan supaya kapal itu tidak menjadi sorotan. Untuk ke sekian kalinya, Aulia berjanji akan mengangkat KP. Napoleon ke daratan. “Secepatnya,” ujarnya. Diberitakan sebelumnya, belum genap 20 hari pasca diangkat ke permukaan, KP. Napoleon tenggelam lagi. Pemandangan biasa ini terlihat lagi di sekitar pantai Dermaga Bom Kalianda, Minggu (24/1/2021). Tenggelamnya kapal patroli ini menjadi tontonan menarik bagi masyarakat. Aulia juga mengamini kalau KP. Napoleon tenggelam lagi. Dia beralasan penyebab tenggelamnya kapal itu disebabkan oleh rembesan, dan air hujan. \"Mau dinaikin docking, masih penuh kapal yang didandan,\" katanya. Apakah Dinas Kelautan dan Perikanan menunggu kapal di docking beres, setelah itu baru mengangkat KP. Napoleon? Aulia mengaku masih berkoordinasi dengan Pemerintah Provinsi Lampung. Aulia mengatakan mereka mencari cara yang paling cepat. \"Iya, terkait evakuasi kapal untuk dapat docking yang tepat. Kalau ada yang pas, langsung kita tarik ke sana kapalnya,\" katanya. KP.Napoleon diangkat dari dasar laut di tempat penambatan kapal di dermaga Bom Kalianda, Rabu (6/1/2021). Kapal patroli itu terlihat kumuh. Sebagian cat warna biru yang menyelimuti badan kapal banyak terkelupas. Ada beberapa juga bagian kapal yang berkarat. Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP) Kabupaten Lampung Selatan menyatakan bahwa kapal patroli pengawasan laut itu dalam proses penyerahan kepada Pemerintah Provinsi Lampung. Langkah ini dilakukan karena pengawasan laut sepenuhnya berada di tangan provinsi. (rnd)
Sumber: