Desa Gayam Dipilih Jadi Kampung Tangguh
PENENGAHAN - Desa Gayam resmi menyandang status sebagai Kampung Tangguh Nusantara. Peresmian ini dilaksanakan di balai desa setempat, Selasa (23/2/2021). Dipilihnya Desa Gayam sebagai Kampung Tangguh dinilai tepat karena fasilitasnya cukup memadai, serta mendapat dukungan dari masyarakat. Meski demikian, sejatinya Desa Gayam masih memiliki banyak kekurangan. Tetapi yang diambil dalam penilaian Kampung Tangguh bukan hal itu saja. Ada faktor-faktor lain yang bisa menjadi pendukung. Misalnya, semangat bergotong royong yang luar biasa dalam menangani Covid-19 sedini mungkin. Sementara ini, Desa Gayam sudah memilikinya rumah isolasi yang sekaligus dijadikan tempat pengecekan. Berikutnya ada posko kesehatan. Rumah isolasi tersebut cukup untuk menampung 3-4 orang. Lalu, posko kesehatan dikhususkan untuk penanganan dan pemeriksaan awal “Ini berlaku bagi pendatang baru, atau warga luar yang hendak tinggal di Desa Gayam,” ujar Kapolsek Penengahan, Iptu. Setio Budi Howo, S.H. Setio melanjutkan, pendatang wajib menjalani pemeriksaan di posko kesehatan yang sudah disediakan. Bilamana dalam pemeriksaan awal ditemukan ciri-ciri terjangkit Covid-19, kata Setio, maka tim posko kesehatan akan merujuk pendatang tersebut ke rumah sakit untuk penanganan lebih lanjut. “Sebisa mungkin diupayakan secara persuasif, supaya berkenan diperiksa. Kami harap demikian,” katanya. Bila menolak, lanjut Setio, warga yang bersangkutan harus menaati protokol kesehatan (prokes) yang berlaku, dan dianjurkan untuk tidak berkeliaran di sekitar lingkungan yang dikunjungi. Artinya, baik Polsek jadi maupun Pemerintah Desa Gayam menekankan untuk isolasi mandiri. “Kalau mau bebas, ikuti aturannya. Sejak juga begitu, kalau tidak mau (diperiksa) harus isolasi,” katanya. Lebih jauh, Setio mengatakan rumah isolasi memiliki fasilitas yang cukup layak untuk ukuran di desa. Begitu juga dengan fasilitas di posko kesehatan yang memiliki sarana dan prasarana pencegahan, dan penanggulangan tingkat awal. Berikut dengan tim pemakaman/pemusalaran korban/jenazah korban Covid-19. Kepala Desa Gayam, Hendri, berharap pembentukan Kampung Tangguh bisa mendisiplinkan warga supaya mematuhi protokol kesehatan. Di sisi lain, juga bisa menekan dan menurunkan tingkat penyebaran Covid-19. Sehingga bisa menyelesaikan dampak sosial. “Desa diharapkan bisa berperan menjaga keamanan dan ketertiban wilayahnya. Sehingga bisa mengantisipasi dampak akibat pandemi,” katanya. Diresmikannya Desa Gayam sebagai Kampung Tangguh, menambah daftar desa di Kecamatan Penengahan yang menyandang status tersebut. Pada tahun 2020 lalu, Desa Pasuruan dijadikan sebagai Kampung Tangguh pertama yang diresmikan oleh Wakapolda Lampung. (rnd)
Sumber: