Angki Wijaya, Kenalkan Wisata Lewat English
KALIANDA - Bahasa adalah mahkota. Dari kalimat itu tersirat betapa pentingnya peranan bahasa dalam keseharian anak muda bernama Muhammad Angki Wijaya yang konsen terhadap kepariwisataan Provinsi Lampung. Kepiawaiannya berbahasa Inggris dimanfaatkan untuk memperkenalkan keindahan dan keunikan Lampung di kancah internasional. Jebolan Universtias Lampung ini bahkan pernah membuat konten video yang mengulas pariwisata, full dengan bahasa Inggris. Tujuan pemuda ini tak lain demi memperkenalkan Lampung bagi wisatawan mancanegara. Prospek untuk menggaet wisatawan asing dengan jalur bahasa internasional dirasa berperan penting terhadap kemajuan pariwisata itu sendiri. “ Bahasa inggris berpengaruh besar bagi saya. Even-even yang pernah saya ikuti korelasi antara bahasa dengan pariwisata sangatlah penting. Jadi perspektif kita tak hanya mempromosikan pariwisata kepada warga lokal saja tetapi juga segmen global nya harus menarik perhatian turis internasional. Kalau tak bisa berbahasa Inggris bagaimana kita bisa memajukan sektor ini,” kata dia kepada Radar Lamsel, Selasa (23/2). Pria tampan nan cakap berbahasa Inggris ini mengatakan bahwa masyarakat harus aware dengan kemajuan pariwisata. Karenanya dalam setiap postingan maupun konten yang dibuatnya di media sosial, putera dari anggota DPRD Lamsel Mohammady Akyas ini tak sungkan memakai bahasa inggris. “ Biar mereka tahu kalau Lampung itu menarik caranya ya dijelaskan dalam komunikasi bahasa Inggris. Ketika ada orang dari luar negeri datang kesini, maka kita dituntut dapat berkomunikasi dengan mereka,” jelasnya. Selain konten yang mengenalkan pariwisata dalam bahasa Inggris, konten-konten yang kerap dipublikasikan Angki via instagramnya @angkiwijaya juga berisi motivasi dan ajakan berbahasa Inggris. Pemuda ini bahkan tak sungkan menyentil peranan duta wisata yang dirasa belum benar-benar totalitas dalam urusan promosi pariwisata memakai bahasa inggris. “ Ada 10 konten yang saya buat dan itu sudah dilihat ribuan orang, komunikasi terjalin atas konten-konten itu. Kalau nggak salah viewernya sudah 5 ribuan lebih, itu yang membuat saya terus semangat memperkenalkan pariwisata ke kancan mancanegara,” ujar Alumni Unila Jurusan Hukum Internasional itu. Beberapa wilayah di Lampung masing-masing punya potensi dan keunggulan. Angki berpandangan agar lebih dikenal, maka branding dari keunggulan masing-masing daerah mesti fokus di strategi marketingnya. Salah satunya aktif mempromosikan lewat konten bahasa Inggris. Pemuda kreatif ini melihat gairah berbahasa asing bagi duta wisata sendiri cenderung datar. Itu terlihat dari aktivitas postingan duta wisata di media sosial mereka yang cenderung menonjolkan eksistensi namun minim sekali konten yang bisa memicu kedatangan wisatawan melalui konten bahasa inggris. “Realitanya kita kekurangan duta wisata yang piawai dalam berbahasa inggris. Walau mereka bisa berbahasa Inggris namun itu tak digunakan sebagai modal utama untuk memicu wisatawan asing agar datang. Dunia sudah modern maka pariwisata pun mesti menggunakan cara-cara kreatif berbahasa inggris agar dikenal luas,” urainya. Kondisi pandemi yang mendera tanah air tak menjadi batasan bagi persona seperti Angki untuk terus kreatif di bidangnya. Ia mengaku pandemi tak lantas menjadi hambatan atau menjadi batasan kreatifitasnya. “ Benar-benar tidak terhambat. Sebulan yang lalu saya sempat diundang oleh salah satu dinas pariwisata sebagai pembicara promosi desa wisata disana. Namun menurut saya jangan jadikan kondisi sebagai alasan, selagi itu bermanfaat bagi masyarakat maka ada banyak cara untuk sampai pada tujuan tersebut,” katanya ketika disinggung ihwal pandemi. Baginya, sekali menjadi duta wisata maka selamanya predikat itu akan melekat dan berbanding lurus dengan tanggungjawab yang dimeban. Karenanya keaktivan dalam mencari kegiatan dan diskusi seputar pariwisata dengan tetap memperhatikan protokol covid-19 amat penting dilakoni. Apa saran Angki untuk pemuda-pemudi agar cakap berbahasa Inggris. Utamanya agar Lampung Selatan menjadi magnet bagi wisatawan asing untuk datang menyaksikan ragam keindahan yang tersaji di Bumi Ragom Mufakat ini. “ Untuk dapat berbahasa inggris harus dari keinginan sendiri. Tujuan utama berbahasa Inggris bukan semata-mata untuk modal kerja, bukan. Tetapi kita harus mempersiapkan diri sejak dini, mengasah bahasa butuh waktu dan paling penting jangan pernah takut salah. Karena kalau selalu takut salah dalam menggunakan bahasa inggris maka dari situlah hambatan datang,” pungkasnya. Pintu terbuka lebar bagi siapapun yang piawai berbahasa asing. Tak ada ruginya seseorang yang menguasai english. Muhammad Angki Wijaya hanya satu dari sekian pemuda yang menginspirasi. Tertarik mengikuti jejak Angki dalam mempromosikan pariwisata di provinsi ini? Segera kenalkan keindahan Lampung Selatan ke mancanegara lewat bahasa internasional. (*)
Sumber: