Pencegahan Minim, Penyetrum Ikan Merajalela
SRAGI - Penangkapan ikan tak ramah lingkungan, setrum kembali membuat gaduh nelayan tradisional Sungai Sekampung, Dusun Pusingan, Desa Kuala Sekampung,Kecamatan Sragi. Upaya Pemerintah Desa Kuala Sekampung, yang akan melaporkan aksi penyetruman ikan itu, hingga kini tak membuahkan hasil. Bahkan saat pelaku penyetruman ikan sungai itu kian bertambah. Semenjak keluhan nelayan tradisional mencuat, Dinas Kelautan dan Perikanan Lampung Selatan dan Satuan Polisi Air dan Udara (Polairud) tak pernah melakukan upaya pencegahan. Padahal kasus penyetruman serta meracun ikan yang dianggap sepele ini dampak lingkungannya begitu besar. Eman (45) salah satu nelayang mengungkapkan, hingga detik ini tak ada upaya pencegah aksi nelayan nakal, baik dari Dinas Perikanan dan Kelautan atau pun Satpol Airus Lampung Selatan. Akibatnya sampai saat ini penyetruman masih marak. \"Belum ada upaya pencegahan sama sekali, Mas. Hari ini saja masih banyak penyetruman ikan di Sungai Sekampung ini,\" ujar Eman memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (1/3) kemarin. Maraknya penjualan alat setrum ikan juga menjadi salah satu penyebab aksi penyetruman yang terus meningkat. Bahkan menurut Eman, jumlah perahu penyetrum ikan di Sungai Sekampung itu jumlahnya telah mencapai belasan, lantaran nelayan semakin mudah membeli alat setrum. \"Makin banyak aja sekarang yang nyetrum. Karena jualan online alat setrum juga banyak, tegangannya juga lebih besar. Saat ini sudah ada belasan perahu setrum, dan terus bertambah,\" ungkapnya. Dampak yang dirasakan nelayan tradisional tangkapan ikan semakin menurun setiap tahunnya. Yang lebih menakutkan lagi keanekaragaman ikan di Sungai Sekampung diambang kepunahan akibat penangkapan yang tak ramah lingkungan, setrum dan racun. Salah satu jenis ikan yang hampir punah yaitu, Belida dan Baung Kuning. Dalam jangka lima tahun terkhir pupulasi dua jenis ikan ini menurun drastis, bahkan hilang. \"Sekarang kita sudah sangat sulit untuk dapat ikan baung, terutama baung kuning. Apalgi belida sudah hilang, punah karena aksi penyetruman dan racun ikan besar sampai yang kecil mati,\" sambungnya. Sementara itu Kapolsek Sragi Iptu Husin Syah menanggapi aksi penyetruman yang kian marak di Sungai Sekampung pihaknya akan berkoordinasi lansung dengan Satpolairud Lampung Selatan. \"Akan kita koordinasikan dengan polairud bagaimana penanganannya. Karena polsek tak punya sarana untuk melakukan pengwasan di sungai,\" pungkasnya. (vid)
Sumber: