Pernah Tak Dapat Klaim
Alasan Petani Ogah Daftar AUTP
SRAGI – Peminat Asuransi Usaha Tanam Padi (AUTP) di wilayah Sragi kian tahun semakin meredup. Bahkan pada musim rendeng tahun ini asuransi dari PT. Jasindo itu tak lagi dilirik petani. Petani enggan mengikuti asuransi tanaman padi lantaran kecewa. Sebab pada musim rendeng tahun 2020 lalu ribuan hektar tanaman padi yang roboh akibat angin kencang tak mendapat klaim asuransi dari PT. Jasindo. Hal tersebut dibenarkan oleh Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi, Eka Saputra. Dimana peminat asuransi AUTP di wilayah Sragi semakin menurun. Pada musim rendeng di tahun 2020 luas tanaman padi yang masih tercover dalam asuransi itu masih mencapai 500 hektar. Jumlam tersebut menurun drastis pada musim gadu berikutnya, dimana yang tercover hanya 200 hektar. “Diawal tahun 2020 lalu luas tanaman padi yang tercover masih tinggi, mencapai 500 hektar. Ini karena lahan yang masuk dalam program serasi diwajibkan masuk AUTP. Tapi luas lahan tersebut kembali menurun di musim gadu berikutnya dimana yang tercover hanya 200 hektar,” ujar Eka memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, saat ditemui di ruang kerjanya, Rabu (3/3). Bahkan Eka mengatakan, pada musim rendeng tahun ini dari 2.272 hektar hamparan tanaman padi tak ada yang masuk dalam asuransi AUTP ini. “Di musim rendeng tahun ini tak ada yang masuk AUTP. Dari 2.272 hektar tak ada yang tercover, padalah kita di musim ini juga dilandan banjir,” ungkapnya. Eka menjelaskan, asuransi ini tak lagi dilirik petani karena merasa kecewa pada musim rendeng tahun 2020 lalu. Dimana ratusan hektar tanaman padi yang masuk dalam asuransi mengalami gagal panen akibat bencana angin kencang. Ditambah lagi denga pembukaan asuransi AUTP dari PT. Jasindo yang terlambat. “Petani merasa kecewa di musim rendeng tahun lalu. Tanaman padi yang sudah diasuransikan tidak mendapat klaim kerena penyebab puso bukan karena banjir, kekeringan, dan hama, melainkan karena angin kencang,” sambung. Ketua Gabungan Kelompok Tani Desa Kuala Sekampung, Suwanto juga mengami ditahun ini tak ada petani di desanya yang masuk dalam asuransi AUTP, lantaran merasa kecewa pada musim rendeng tahun lalu. Pada musim rendeng tahun lalu petani mengalami kerugian cukup besar lantaran tanaman padi yang siap panen rusak lantaran diterpa angin kencang, namun tidak mendapat klaim asuransi. “Enggak ada lagi yang mau, termasuk saya. Padahal jika dipikir-pikir bencana itu enggak cuma banjir dan kekeringan saja tapi angin kencang juga bencana karena dari alam. Tapi tidak mendapat klaim asuransi,” pungkasnya. (vid)Sumber: