Optimalkan Tim, Entaskan Kemiskinan di Lampung

Optimalkan Tim, Entaskan Kemiskinan di Lampung

  Pemerintah Provinsi (Pemprov) Lampung bentuk tim koordinasi pengentasan kemiskinan daerah. Itu untuk mengatasi angka kemiskinan Provinsi Lampung mencapai 12,76 pers3n (1,09 juta jiwa), berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS) September 2020 lalu.     Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Provinsi Lampung, Mulyadi Irsan mengatakan Pemprov setempat saat ini tengah mengoptimalkan penggulangan kemiskinan. Sebagai tindak lanjut dari Peraturam Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 53 tahun 2020.     \"Kita buat sekretariat kemiskinan dan Sustainable Development Goals (SDGs) Desa atau tujuan pembangunan berkelanjutan. Kita harap kedepan bisa menekan angka kemiskinan di Lampung. Kata kuncinya komitmen dimana Bu Wagun selaku ketua, Bappeda Sekretaris dan Pak Gub Pembina,\" tuturnya, Selasa (2/3).     Menurutnya, ada dua program yang akan dicanangkan oleh Provinsi Lampung yang berkoordinasi dengan Pemerintah Pusat serta Pemerintah Kabupaten/Kota, yakni pemberdayaan masyarakat dan Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) serta jaminan sosial.     Dengan tim itu, Mulyadi mengharapkan adanya sinergitas bersama semua OPD, instansi vertikal, Kabupaten/Kota dan perguruan tinggi untuk secara optimal mengurangi angka kemiskinan. Pihaknya juga akan mendata masyarakat miskin di Lampung secara rinci. Namun, untuk meretas kemiskinan perlu dukungan bersama khususnya Pemerintah Kabupaten/Kota sebagai ujung tombaknya.     \"Terpetakan dari data BPS daerah yang berkontribusi seperti Lampung Utara, Lampung Timur, Pesawaran, dan Lampung Selatan. Namun dari data terpadu kesejateraan sosial (DTKS) lebih rinci lagi dan ini menjadi masukan buat kami,\" ucapnya.     Pihaknya pun akan terus mengevaluasi program kemiskinan. Dan target 2024 diharapkan masalah kemiskinan di Lampung membaik. \"Apalagi saat ini ada pandemi Covid-19, ada banyak pengangguran dan butuh pemulihan ekonomi serta kesehatan. Perlu harmonisasi semua pihak. Kita harapkan sekitar 10 persen bisa turun. 2024 lebih baik,\" ungkapnya.(pip)

Sumber: