Dinas Pertanian Pesawaran Terapkan Demplot Pupuk Organik

Dinas Pertanian Pesawaran Terapkan Demplot Pupuk Organik

GEDONGTATAAN - Dua hektar sawah di Desa Bagelen Kecamatan Gedongtataan dijadikan sebagai demplot aplikasi pupuk organik P2O.
\"Demplot ini untuk melihat efektifitas penggunaan pupuk organik dibanding dengan pupuk kimia. Karena pupuk organik lebih ramah lingkungan,\" ungkap Sekretaris Daerah Pesawaran Kesuma Dewangsa, Selasa (9/3).
Dikatakan, kedepan penerapan pupuk organik tidak hanya diaplikasikan terhadap tanaman padi. Tetapi juga tanaman kakao, melon, jagung dan cabai yang notabanenya merupakan komoditas unggulan Pesawaran. Dimana, pupuk organik diyakini tidak hanya akan mengembalikan unsur harapan, melainkan tanaman yang diberikan pupuk organik P20 juga tahan terhadap serangn hama.
\"Untuk tanaman padi saat ini demplot baru dua hektar. Kedepan akan kita terapkan untuk kakao, jagung, cabai dan tanaman lainnya. Kita akan lihat terlebih dahulu hasilnya nanti. Jika berhasil kita akan teruskan program pemerintah agar petani menggunakan pupuk organik. Kedepan kia akan anggarkan di Dinas Pertanian untuk pengadaan pupuk organik, walaupun hanya untuk demplot terlebih dahulu,\" jelasnya.
Sementara, Kepala Dinas Pertanian Pesawaran Anca Martha Utama mengatakan dari sekitar 14 ribu hektar luas lahan sawah di Pesawaran saat ini baru sekitar 20 persen para petaninya mengaplikasikan pupuk organik
\"Para petani masih ketergantungan dengan pupuk kimia. Sehingga dengan demplot demlpot seperti ini diharapkan dapat dijadikan pengetahuan dan pengalaman serta contoh bagi para petani dapat menggunakan pupuk alternatif,\" ucapnya.
Menurut Anca, dengan penggunaan pupuk organik secara perlahan, akan merubah mindset para petani atas ketergantungan  pupuk kimia. Dimana dengan penggunaan pupuk organik dinilai lebih efisien dan ekonomis.
\"Pupuk itu tidak hanya kimia, tapi ada organik yang lebih murah, efisien dan hasilnya lebih tinggi dibanding pupuk kimia,\" paparnya.
Ditambahkan, Koordinator P2O Lampung Ary Meizar Alfian bahwa pihaknya sudah mengaplikasikan P2O kepada tanaman melon. Dan jika dibanding dengan penerapan pupuk kimia, dalam kurun satu minggu sudah terlihat perkembangan yang signifikan terhadap pertumbuhan  tanaman melon
\"Secara ekonomi jika menggunakan pupuk kimia dalam satu hektar sekitar 10 sampai 15 juta. Tapi dengan P2O cukup satu juta saja. Dan metode pemupukannya dalam satu minggu sekali. Nanti kita lihat hasilnya pada saat panen,\" tandasnya. (Soc)

Sumber: