Belum Penyekatan, Pemudik Jalan Terus

Belum Penyekatan, Pemudik Jalan Terus

Penumpang Kapal Wajib Tes GeNose C19

BAKAUHENI – Prediksi mudik lebih awal sepertinya benar-benar terjadi. Karena waktu masyarakat bebas menyeberang hanya tersisa 2 hari lagi. Prediksi tersebut juga didukung oleh data mengenai jumlah penyeberang yang tiba di Pelabuhan Bakauheni hingga Senin (3/5/2021). Terhitung sejak 30 April 2021 lalu, persentase penyeberangan meningkat drastis. Menurut hitungan data pada pukul 08.00 WIB (30/4/2021) sampai pukul 08.00 WIB (1/5/2021), tercatat 110 trip kapal. Pejalan kaki yang menyeberang berjumlah 637 orang, dan penumpang di dalam kendaraan sebanyak 20.087 orang. Disusul jumlah kendaraan roda dua 268 unit, kendaraan pribadi/pickup 2.254 unit, truk 2.440 unit. Berlanjut pada pukul 08.00 WIB 1 Mei 2021 hingga pukul 08.00 WIB 2 Mei 2021. Selama 24 jam pelayanan, Pelabuhan Bakauheni melayani 109 trip. Jumlah pejalan kaki sebanyak 693 orang, penumpang di dalam kendaraan 21.429 orang, kendaraan roda dua 331 unit, kendaraan pribadi/pickup 2.344 unit, bus 332 unit, dan truk 2.393 unit. Di hari berikutnya, pada pukul 08.00 WIB 2 Mei 2021 sampai pukul 08.00 WIB 3 Mei 2021, pelabuhan yang dipimpin Capt. Solikin ini melayani 110 trip. Selama hitungan jam itu, sedikitnya 984 penumpang pejalan kaki tiba di Pelabuhan Bakauheni. Ditambah jumlah penumpang di dalam kendaraan sebanyak 24.618 orang. Kemudian disusul jumlah kendaraan roda dua sebanyak 718 unit, kendaraan pribadi/pickup 2.612 unit, bus 340 unit, truk 3.033 unit. Di periode yang sama, perbandingan jumlah penumpang dan kendaraan pada tahun 2021 dengan tahun 2019 tidak jauh berbeda. Padahal di tahun 2019 belum ada pandemi seperti saat ini. \"Memang sudah ada yang nekat mudik duluan,\" ujar salah satu petugas yang berjaga di Posko Penyekatan di Kecamatan Bakauheni. Kepala Dinas Perhubungan Kabupaten Lampung Selatan, Ir. Mulyadi Saleh, mengamini jika saat ini petugas yang berjaga di posko sudah mulai melakukan pengetatan penjagaan. Hanya saja, kata Mulyadi, sifatnya masih sebatas sosialisasi kepada masyarakat yang tiba di Pelabuhan Bakauheni maupun yang hendak menyeberang ke Pelabuhan Merak.\"Iya, tapi sosialisasi saja. Tanggal 6 (Mei) baru penyekatan kita mulai, karena memang sudah tidak boleh itu,\" katanya.   Pemerintah telah menetapkan larangan mudik Lebaran tahun 2021. Aturan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE) Kepala Satgas Penanganan Covid-19 Nomor 13 Tahun 2021 tentang Peniadaan Mudik pada Bulan Ramadhan dan Hari Raya Idul Fitri Tahun 1442 Hijriah selama 6-17 Mei tahun 2021. Bahkan pemerintah melalui instansi terkait akan melakukan penyekatan disejumlah wilayah yang menjadi pusat perlintasan arus mudik lebaran termasuk di pintu gerbang pulau Sumatera atau pelabuhan Bakauheni. Petugas gabungan (TNI/Polri, Satgas Covid-19, Petugas kesehatan dan instansi terkait) mulai berjaga-jaga mengantisipasi lalulintas calon pemudik yang melintas di pelabuhan Bakauheni dan pelabuhan BBJ. Larangan mudik tersebut berlaku mulai Kamis (6/5) lusa. Namun calon pemudik tidak kalah akal. Mereka mulai melakukan perjalanan pulang kampung sebelum larangan itu dimulai. Ini terlihat dari jumlah penumpang yang melintas dari pulau Jawa-Sumatera melalui lintas Bakauheni-Merak. Para penumpang yang tiba di loket tiket penyeberangan ASDP Bakauheni diwajibkan untuk mengikuti tes GeNose C19 sebelum membeli tiket kapal. Penumpang harus merogoh kocek sebesar Rp40 ribu untuk mendapat legalitas penyeberangan dengan dinyatakan aman dari virus corona berdasarkan hasil tes GeNose C19 yang di kelola oleh PT. Rajawali Nusindo khusus di pelabuhan reguler dan dermaga eksekutif Bakauheni. Petugas GeNose C19 dari PT. Rajawali Nusindo Tri Ali mengatakan, penumpang yang tiba di loket tiket harus mendaftarkan diri untuk mendapatkan hasil tes GeNose C19 yang telah disediakan. “Penumpang yang mendaftar tes GeNose C19 terlebih dulu kami data identitasnya berdasarkan KTP dan foto. Setelah didata penumpang akan kami berikan alat berupa kantong plastik untuk ditiup yang nantinya akan di tes dengan alat GeNose. Untuk mengetahui hasilnya tidak membutuhkan waktu lama, cukup sekitar 5-10 menit hasilnya sudah bisa diketahui reaktif atau non reaktif. Dan hasilnya bisa diketahui dalam bentuk barkod yang di tempel pada identitas KTP,” kata Tri Ali yang menyebutkan masa berlaku GeNose selama 1x24 jam. Tri Ali menambahkan, sesuai izin kontrak pihaknya akan membuka layanan tes GeNose C19 selama satu tahun di pelabuhan Bakauheni. Untuk melayani penumpang, pihaknya menyediakan 10 unit alat GeNose C19, masing-masing 5 unit di loket penumpang reguler dan 5 unit di loket penumpang kapal eksekutif. “Jika ditemukan reaktif diminta untuk cek antigen, jika tetap reaktif akan di isolasi di ruangan khusus dan di tangani pihak dokter pelabuhan,” ujarnya. Terpisah, Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni Syaifulahil mengatakan, arus penyeberangan Bakauheni-Merak tetap normal. Memasuki H-11 menjelang hari raya Idul Fitri tahun ini, belum ada tanda-tanda peningkatan penumpang yang akan menyeberang. Kondisi ini sejalan dengan larangan pemerintah yang meniadakan mudik tahun 2021 untuk mencegah wabah virus corona (Vovid-19). “Intinya, selaku penyedia jasa penyeberangan, pihak ASDP tetap melayani penumpang yang akan menyeberang. Namun, kami melayani penumpang setelah dinyatakan aman dari Covid-19 berdasarkan hasil pemeriksaan petugas Satgas Covid-19,” terangnya. Untuk melayani penumpang, pihak ASDP Bakauheni mengoperasikan kapal sebanyak 25-26 untuk dermaga reguler dan dermaga eksekutif 3-4 unit kapal. “Seperti biasa, kami menambah dua loket sepeda motor dan empat loket untuk kendaraan roda empat atau mobil. Sampai hari ini, penumpang dan kendaraan masih normal,” pungkasnya Syaiful, kemarin.(man/rnn/red)  

Sumber: