Harga Gabah Kian Jatuh

Harga Gabah Kian Jatuh

PALAS – Mendekati hari raya Idul Fitri  mebuat harga jual gabah kering panen (GKP) di tingkat petani semakin terpuruk. Sejumlah petani di Kecamatan Palas mengaku mengalami kesulitan untuk menjual hasil panen. Berdasarkan informasi, saat ini harga jual gabah di tingkat petani hanya Rp 3.200 per kilogram, harga merosot sebesar Rp 300 rupiah dari harga awal musim panen lalu yang masih Rp 3.500. Harga jual saat ini tentu saja anjlok dari Harga Pokok Penjulan (HPP) GKP yang telah ditetapkan pemerintah pada Maret lalu yaitu, sebesar Rp 4.200 per kilogramnya. I Ketut Purne (45) salah satu Petani Desa Bali Agung mengatakan, pada  panen raya musim rendeng saat ini petani semakin didesak dengan harga jual gabah yang semakin murah. “Semakin mendekati musim panen, petani semakin didesak dengan harga jual yang murah. Semakin mendekati panen raya harga semakin merosot,” kata Purne kepada Radar Lamsel, Selasa (4/5) kemarin. Purne mengungkapkan, saar ini harga jual GKP di tingkat petani hanya Rp 3.200 per kilogramnya. Padahal beberapa hari sebelumnya harga GPK masih diangka Rp 3.500 per kilogram. Tak hanya itu saja, meningkatnya curah hujan selama beberapa hari terakhir, petani juga diberatkan dengan potongan timbangan yang cukup tinggi. “Dekat lebaran ini menjual gabah menjadi susah. Karena pabrik-pabrikan tutup, beras susah keluar. Belum lagi karena hujan beberapa hari ini potongan timbangan juga menjadi lima kilo perkarung, karena padinya basah,” sambungnya. Hal senada juga diutarakan oleh, Suroto. Musim panen yang berdekatan dengan hari raya lebaran bak buah simalakama bagi petani. Jika dipanen sebelum lebaran petani mendapat harga murah, sedangkan jika menunggu usai lebaran, tanaman padi terlampau masak sehingga menurunkan kualitas. “Ya mau tak mau jual dipanen sebelum lebaran, walaupun harganya murah. Mau panen usai lebaran padi kita terlalu masak, proses panennya juga susah,” ucapnya. Ia berharap, ada upaya pemerintah untuk kembali menstabilkan harga jual gabah. Agar petani bisa mendapatkan keuntungan. “Harapan kami ada upaya dari pemerintah. Agar hara tidak jatuh dibawah HPP,” harapnya. (vid)  

Sumber: