Arus Balik via Tol Sepi
NATAR - Puncak arus mudik diprediksi jatuh pada Minggu (16/5). Namun, karena penyekatan yang dilakukan, lalu lintas melalui jalan tol trans Sumatera (JTTS) terhitung sepi. Hal ini tergambar dari Posko Penyekatan Arus Balik di JTTS pada Rest Area 87B, Minggu (16/5). Hanya terlihat beberapa kendaraan yang melintas dan masuk dalam posko penyekatan. Mengenai hal ini, AKBP Legowo H Kabid Dokes Polda Lampung sekaligus kordinasi Posko Penyekatan mengatakan penyekatan yang telah dilakukan sejak Sabtu (16/5) sudah dilakukan. Dengan tujuan menekan penularan Covid-19 sehingga membatasi orang-orang yang akan kembali ke pulau Jawa melalui pelabuhan Bakauheni. \"Jadi perintah nya sangat jelas tidak boleh ada Covid-19 yang boleh masuk ke Jawa. Perintahnya jelas dan tegas sehingga buat warga yang mudik di arus balik ini dan tidak mempunyai surat rapid Antigen maupun GeNose ataupun punya namun kadaluarsa langsung kita rapid ulang disini,\" terangnya. Kemudian, ada 8 titik pos penyekatan yang di gelar di Lampung. Untuk setiap pemudik yang belum dapat menunjukan surat keterangan bebas Covid-19, maka akan dilakukan tes di lokasi. \"Ketika nanti ditemukan ada yang reaktif akan langsung di arahkan yang bekerjasama puskemas setempat dan langsung dikarantina selama lima hari semua sudah di tanggung oleh pemerintah. Jadi pemudik tidak perlu khawatir lengkapi saja surat nya untuk mudik, jaga kesehatan dan tidak perlu khawatir ketika di periksa karena ini semua demi kebaikan bersama,\" jelasnya. Sejak dimulainya pos penyekatan, sudah dilakukan rapid tes antigen sebanyak 2000 orang. Dari jumlah tersebut belum ditemukan yang reaktif. \"Puncak mudik diperkirakan hari ini, namun sampai siang kemarin masuk lampung 125 ribu tapi ini terlihat tidak begitu melonjak dan di harapkan landai saja karena semakin banyak kerumunan semakin besar juga bahaya,\" tandasnya. 186.536 Kendaraan Melintasi JTTS Volume lalu lintas sepanjang Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) mulai ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Ruas Palembang – Indralaya, Ruas Medan – Binjai, Ruas Sigli – Banda Aceh, sebanyak 186.536 kendaraan melintas. Data tersebut tercatat oleh Pengelola Ruas JTTS, PT Hutama Karya (HK). Di mana, PT HK memprediksi akan adanya peningkatan jumlah volume lalu lintas (lalin) yang akan terjadi pada Minggu (16/5). Ditengah pembatasan kegiatan mudik lebaran tahun ini, turut dirasakan Branch Manager Jalan Tol Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung, Yoni Satyo. Tiga tahun sudah Yoni tidak kembali ke kampung halamannya di Bandung, Jawa Barat sejak dioperasionalkan nya Ruas Tol Terpeka. Yoni memilih untuk tetap menetap memastikan kelancaran jalan tol yang dikelola bahkan sebelum adanya larangan mudik. “Iya, kalau dibilang kangen, kangen sudah pasti. Tiap hari video call sama keluarga di kampung. Tapi saya yakin mereka pun mengerti dengan tugas saya disini,” tutur Yoni. Biasanya pada saat momen mudik, pengoperasian jalan tol akan lebih padat dan sibuk dari hari-hari biasa mengingat trafik kendaraan yang melintas akan naik secara drastis, sehingga membutuhkan perhatian ekstra dalam menghadapinya. Strategi-strategi rekayasa lalu lintas pun akan dilakukan di momen-momen tertentu apabila dibutuhkan, belum lagi kejadian tidak terduga dari pengguna jalan seperti mobil mogok atau bahkan yang tiba-tiba menepi dikarenakan penumpang mengalami mabuk perjalanan membuat tim cabang tol seringkali harus standby dengan melakukan patroli di sepanjang jalan tol dan tidak dapat merasakan lebaran di rumah bersama keluarga. Khususnya di momen pandemi saat ini, selain mendukung arahan pemerintah untuk tidak mudik, mereka juga memastikan pengoperasian jalan tol tetap berjalan dengan lancar, memastikan pengoperasian rest area aman terkendali dan juga titik-titik penyekatan agar tidak terjadi antrian pada saat diperiksa dan pastinya memastikan protokol kesehatan tetap berlaku di sepanjang jalan tol dan rest area. Kehadiran JTTS dari Lampung hingga Aceh bukan hanya sebagai jalan bebas hambatan yang memangkas waktu tempuh dalam berkendara ke daerah tujuan, tetapi memiliki peranan penting sebagai akses pendistribusian barang-barang untuk berbagai daerah. Pada prinsipnya, Hutama Karya mendukung sepenuhnya arahan dari Pemerintah terkait larangan mudik. Namun, Hutama Karya tetap siaga memberikan pelayanan optimal bagi pengguna jalan yang masih diperbolehkan melintas. Sementara penyekatan akan tetap dilakukan oleh pihak kepolisian dan Dinas Perhubungan daerah setempat di beberapa titik di JTTS yang berlokasi di Gerbang Tol (GT) Bakauheni Selatan di Ruas Bakauheni – Terbanggi Besar, GT Simpang Pematang dan GT Kayu Agung di Ruas Terbanggi Besar – Pematang Panggang – Kayu Agung dan di Akses GT Dumai di Ruas Pekanbaru – Dumai dengan pengguna jalan harus menunjukan surat dengan keterangan negatif berbasis tes Rapid Antigen/Swab PCR/GeNose C19. Peraturan pembatasan kendaraan tersebut sesuai dengan Peraturan Menteri Perhubungan No. 13 Tahun 2021 mengenai kendaraan yang boleh beroperasi pada tanggal (06/05) hingga (17/05) diantaranya yaitu Kendaraan Pimpinan Lembaga Tinggi Negara Republik Indonesia, Kendaraan Dinas Operasional dengan tanda nomor kendaraan bermotor dinas Aparatur Sipil Negara, Tentara Nasional Indonesia dan Kepolisian Negara Republik Indonesia yang dilakukan untuk dinas, Kendaraan pemadam kebakaran, ambulans dan mobil jenazah, Kendaraan yang digunakan untuk keperluan mendesak non mudik seperti bekerja atau perjalanan dinas, Kendaraan barang dengan tidak membawa penumpang, Kendaraan yang mengangkut repatriasi pekerja imigran indonesia, WNI terlantar serta pelajar yang berada di luar negeri, dan operasional lainnya berdasarkan pertimbangan lalu lintas. (rnn)
Sumber: