Dari Minta Didoakan hingga ’Ngukur Badan’
Peserta Seleksi Lelang Terbuka JPTP
KALIANDA - Panitia seleksi terbuka jabatan pimpinan tinggi pratama (JPTP) Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan telah mengumumkan hasil (rekam jejak) sejumlah peserta yang dinyatakan lolos administrasi, kemarin. Total 38 nama pejabat yang dinyatakan lolos dan berhak mengikuti tahapan lanjutan pada lelang terbuka JPTP tersebut. JPT pratama yang paling banyak diminati yakni posisi Inspektur. 9 pejabat dinyatakan lolos. Disusul posisi Asisten Bidang Adminsitrasi Umum Sekretaris Daerah dan posisi Kepala Dinas Pendidikan Lamsel dengan masing-masing meloloskan 8 nama pejabat. Lalau Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan, Hukum dan Politik juga posisi Kepala Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan masing-masing dihuni 5 nama. Terakhir, salah satu posisi strategis yakni Kepala Dinas Kesehatan hanya dihuni tiga nama. Meski hanya tiga nama yang lolos namun persaingan dua dokter dan satu magister kesehatan ditengarai bakal ketat. Berbagai tanggapan datang dari sejumlah peserta. Badruzzaman misalnya saat dipinta tanggapannya terkait keikutsertaan dalam lelang terbuka itu, dirinya minta didoakan saja. “ Insyaallah minta doanya,” ucap Badruz, sapaan karibnya saat dihubungi Minggu sore. Berbeda dengan Badruz, Cahyadi justru kaget saat mengetahui dirinya termasuk dalam delapan nama yang lolos adminstrasi di posisi Kepala Dinas Pendidikan Lamsel. Namun ia punya alasan lain mengapa dirinya ikut dalam lelang JPTP di posisi tersebut. “Insyaallah, kok tahu saya ikut lelang itu? Saya saja belum lihat pengumumannya lho. Aku belum dapat kiriman infonya,” sebut dia. Meski masih tergolong junior namun Cahyadi menegaskan tetap serius ikut lelang tersebut. Keputusannya ikut lelang pada posisi itu lantaran berbagai pertimbangan. “ Serius dalam artian begini, mau masuk inspektoran kayaknya itu banyak senior-senior semua yang daftar. Kesehatan bukan teknis, mau damkar nanti disuruh lari malah menyusakan. Maka ngukur badan daftar-daftar kepala disdik siapa tahu jadi kepala sekolah (Kadisdik.red). Kita nggak tahu masalah hasilnya nanti,” ujarnya. (idh)Sumber: