Sidomulyo Siap Melaksanakan PTM
SIDOMULYO – Sejumlah sekolah di wilayah Sidomulyo dinyatakan telah siap mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di tahun ajaran baru yang direncanakan akan dimulai pada Juli mendatang. Hingga saat ini pemberian vaksin kepada tenaga pengajar di wilayah itu hampir 90 persen. Kesiapan sarana dan prasarana protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga telah disiapkan. Hal tersebut diutarakan oleh Koordinator Wilayah V, Dinas Pendidikan Lampung Selatan Sapta Ningsih. Meski penyuntikan vaksin untuk tenaga pengajar belum rampung 100 persen. Namun, kata dia, semua sekolah di Sidomulyo telag siap mengikuti PTM untuk tahun ajaran baru. “Semua sekolahan memang sudah siap melaksanakan PTM pada tahun ajaran baru. Saat ini pemberian vaksin untuk guru juga masih dilaksanakan, dan sudah mencapai sekitar 90 persen,” ujar Sapta kepada Radar Lamsel, Senin (14/6) kemarin. Sapta menyebutkan, saat ini jumlah guru di Sidomulyo untuk jenjang pendidikan, Paud, sekolah dasa(SD), dan sekolah menengah pertama (SMP) mencapai 785 orang. Beberapa guru yang belum mendapatkan vaksin karena memiliki penyakit bawaan. “Guru di Kecamatan Sidomulyo untuk di jenjang paud sampai SMP ada 785 orang. Para guru yang belum mendapatkan vaksin karena ada penyakit bawaan atau sedang program hamil. Begitu juga di tingkat SMA, sebagian besar guru juga sudah divaksin. Seperti SMA 1 Sidomulyo dari 85 orang tenaga pengajar dan staf, yang belum mendapatkan vaksin hanya delama orang,” sambungnya. Tak hanya itu saja, sarana dan prasarana protokol kesehatan di lingkungan sekolah juga telah disiapkan. Bahkan Sapta mengaku, sekolah juga sudah melakukan simulasi PTM. “Semua sarana untuk menunjang protokol kesehatan sudah disiapkan. Kita juga sudah melakukan simulasi penerapan PTM di sekolah,”ungkapnya. Sementara itu Kepala Sekolah SDN 5 Sidomulyo Suryana juga mengamini, pihak sekolah telah siap melaksanakan PTM di tahun ajaran baru yang akan dilaksanakan pada Juli mendatang. “Sekolah sudah siap untuk melaksanakan PTM. Namun bagaimanapun terlaksana atau tidaknya itu bergantung keputusan dari pusat, melihat situasi perkembangan Covid-19,”pungkasnya. (vid)
Sumber: