Pelaku UKM Dilibas Pandemi Covid-19

Pelaku UKM Dilibas Pandemi Covid-19

GEDONGTATAAN - Sejak pandemi covid-19 melanda, banyak pelaku usaha kecil dan menengah (ukm) yang gulung tikar karena minim omset.
Salah satunya purwanto, warga Dusun Taman Rejo, Desa Bernung, kecamatan gedongtataan yang membuka bengkel kendaraan roda dua jenis vespa di jalan ahmad yani gedongtataan.
Pria berusia 45 tahun ini mengaku sejak masa pandemi, bengkel miliknya sepi pelanggan dan sulit mendapatkan penghasilan. Bahkan bengkelnya tidak sepenuhnya dibuka lantaran tidak ada isinya karena sejak covid-19 ini sepi pengunjung, bahkan isi yang ada di dalam bengkel habis terjual dan tidak bisa membeli kembali sparepart yang dibutuhkan pelanggan.
\"Sejak pandemi ini sangat sepi yang service kendaraan,\" keluhnya kemarin.
Purwanto sendiri sangat berharap mendapatkan bantuan modal usaha dari pemerintah agar bengkel miliknya bisa berjalan kembali. Bantuan berupa modal dari pemerintah tersebut menurutnya sangat diharapkan juga oleh para pelaku UKM lainnya.
\" Upah jasa service yang kami minta terhadap pelanggan untuk saat ini adalah standar, dan kami tidak berani pasang tarif dengan kondisi seperti sekarang ini,\" ungkapnya.
Purwanto yang menekuni usaha sejak tahun 80 dan telah menguasai di bidang mekanik ini mengaku hanya bisa pasrah dengan kondisi saat ini.
\" Untuk sekarang ini saya siap jika ada konsumen yang memanggil ke rumah untuk memperbaiki kendaraannya,\" tandasnya.
Hal senada disampaikan oleh Yanto, salah seorang pengrajin pot bunga yang juga turut merasakan dampak pandemi Covid-19 yang mengakibatkan minimnya omset penjualan pot bunga.
\"Sebelum pandemi, penghasilan dari penjualan pot bisa sampai Rp 3 juta rupiah perbulan, tapi untuk saat ini untuk mendapatkan Rp 1 juga kesulitan,\" tuturnya.
Yanto juga berharap terhadap pemerintaj dapat memberikan bantuan modal usaha agar usaha pot bunga miliknya dapat terus berjalan.
\"Kami sangat berharap pemerintah bisa memperhatikan nasib kami para pelaku UKM ini,\" harap Yanto. (esn)

Sumber: