Warga Huntap: 3 Bulan Air Tidak Mengalir

Warga Huntap: 3 Bulan Air Tidak Mengalir

KALIANDA – Masyarakat yang tinggal di hunian tetap (huntap) di Kelurahan Kalianda patut meradang. Sudah 3 bulan mereka tidak bisa menikmati air. Sebetulnya, kebutuhan air di huntap yang terletak di Lingkungan 1, dan Lingkungan 5 ini bisa terpenuhi. Sumur bor yang ada siap digunakan, tapi sarana prasarananya tidak memadai.   Sarana seperti pipa-pipa yang tersedia tidak mampu mengakomodir aliran air karena posisinya salah. Tak sedikit pipa yang tidak tersambung ke huntap. Padahal, pipa-pipa itu sudah terpasang. Hanya tinggal disambungkan saja ke lubang tempat pipa yang sudah dibuat di tembok huntap.   Akibatnya, warga yang menempati 30 huntap di lingkungan tersebut terpaksa menyambungkan selang ke penampungan air yang biasa digunakan warga sekitar. Penampungan yang ada jauh sebelum huntap dibangun jadi amat berguna bagi warga huntap karena membuat mereka terbantu.   “Air dari sumur bor keluar, tapi airnya tidak bisa ditampung karena bak yang tersedia masih bocor,” ujar Han, salah satu warga yang tinggal di huntap, Minggu (25/7/2021).   Kondisi ini terlihat dari pipa besar yang terpasang tetapi masih bolong. Tidak ada pipa yang menyambut air dari bak untuk menyalurkan air ke bak-bak huntap. Warga mengaku sudah biasa dengan kondisi seperti itu karena sudah 3 bulan mereka jalani. Tapi, warga juga tidak bisa terus-terusan repot mengurusi aliran air.   “Karena seharusnya sudah diakomodir sama air yang mengalir dari sumur bor. Ini malah airnya enggak keluar,” katanya.   Informasinya, CV yang mengerjkn pembangunan huntap, sumur bor, dan bak penampungan berbeda-beda. Tapi yang menjadi problem besar saat ini adalah bak penampungan airnya. CV yang membuat bak penampung itu harus bertanggungjawab kepada warga. Sebab, mereka gagal memenuhi kebutuhan dasar berupa air.   “Tapi kami di sini hanya peduli dengan air. Siapa saja yang ngerjain proyeknya bebas, tapi kebutuhan kami terpenuhi,” katanya.   Das, warga lainnya, meminta pemeriksaan mengecek kembali pengerjaan bak penampung air tersebut. Apakah ada kesalahan dalam pengerjaannya, atau memang proyeknya belum selesai dikerjakan. Jika pemerintah tidak mengambil langkah, maka selamanya warga yang tinggal di huntap akan mengalami kondisi seperti ini terus.   “Coba saja pemerintahan ngecek ke sini, barangkali memang ada yang salah. Kami sudah susah, jangan dibikin tambah susah,” katanya.   Radar Lamsel menghubungi Kepala BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Drs. M. Darmawan, M.M. untuk mengkonfirmasi masalah air yang tidak mengalir di huntap yang menjadi keluhan warga. Darmawan mengatakan jajarannya akan mengecek kembali bak penampung itu. “Nanti kita cek ke sana,” ujarnya. (rnd)

Sumber: