Dukung BHC Lewat Akselerasi Program Cashless

Dukung BHC Lewat Akselerasi Program Cashless

BAKAUHENI – ASDP terus memperkuat program pengembangan bisnis perseroan melalui akselerasi program Cashless di seluruh cabang. Langkah ini dilakukan untuk mendukung digitalisasi bisnis penyeberangan, serta proyek Bakauheni Harbour City. Pengembangan kawasan pariwisata terintegrasi Bakauheni Harbour City (BHC) terus berproses. Proyek HameChanger ASDP seluas 214 hektar yang melibatkan kolaborasi bersama Pemprov Lampung, dan PT. Hutama Karya ini tengah menyelesaikan beberapa milestone atau proyeksi waktu. Di antaranya penetapan status kawasan sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN) pembentukan perusahaan pengelola kawasan, finalisasi detail masterplan. Serta perencanaan pengembangan infrastruktur kawasan pada pengembangan tahap pertama. Di tahap itu, kawasan yang berada di lahan ASDP telah direncanakan pembangunan Masjid Bakauheni yang dapat menampung lebih dari 2.000 jamaah. Pembangunan Theme Park, dan Revitalisasi Taman Budaya Menara Siger. Adapun groundbreaking tahap pertama ditargetkan mulai pada September 2021. “Dan diharapkan pada tahun 2022 sudah dapat dibuka dan dinikmati oleh masyarakat,” ujar Humas PT. ASDP Indonesia Ferry Cabang Bakauheni, SyaifullailMaslul Harahap, kepada Radar Lamsel, Minggu (25/7/2021).   Selain itu, ASDP telah menerapkan metode pembayaran cashless secara 100 persen per Juli tahun 2021 di sejumlah pelabuhan. Antara lain di Sibolga, Batam, Surabaya, Ketapang, Lembar, Kayangan, dan Balikpapan. Metode cashless tersebut menggunakan kartu uang elektronik BRIZZI, Mandiri E-money, BNI TapCash, BCA Flazz dan bank transfer.   “Ditargetkan hingga tahun 2022 seluruh pelabuhan dan lintasan ASDP akan dapat melayani pembayaran secara cashless,” katanya.   Untuk tahun 2021 ini, ASDP menargetkan dapat meraih total pendapatan sebesar Rp3,8 triliun dengan capaian laba bersih sebesar Rp111,24 miliar. Adapun produksi penyeberangan pada tahun ini, ASDP membidik target penumpang yang dilayani sebanyak 5,9 juta orang, kendaraan roda 2, dan 3 sebanyak 3,3 juta unit.   “Kendaraan roda 4 sebanyak 2,9 juta unit, dan total barang yang diangkut sebanyak 1,2 juta ton,” katanya. (rnd)

Sumber: