Kerumunan di Penyaluran Beras PPKM

Kerumunan di Penyaluran Beras PPKM

PALAS – Penyaluran bantuan beras untuk masyarakat selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) di Lampung Selatan harus segera di warning oleh Tim Satgas Covid-19. Pasalnya, penyaluran bantuan beras yang dilaksanakan di desa sangat rentan menimbulkan kerumunan. Yang tentu saja sangat berisiko terjadi penularan Covid-19. Seperti yang terjadi di Desa Kalirejo Kecamatan Palas, pada Sabtu (31/7) pekan lalu, kerumunan masyarakat untuk mendapatkan bantuan beras tersebut tak bisa dihindari oleh pemerintah desa setempat. Ketua Tim Satgas Covid-19 Kecamatan Palas, Rika Wati mengatakan, untuk menghindari terjadinya kerumunan warga pada saat penyaluran bantuan beras ini harus dihindari oleh pemerintah desa. Desa juga harus bisa membuat penyaluran bantuan ini dengan waktu terjadwal. Sehingga tidak terjadi kerumunan pada saat penyaluran bantuan. “Memang sangat rentan terjadi kerumunan pada saat penyaluran bantuan beras ini. Tapi ini bisa diatasi oleh pemerintah desa dengan membuat jadwal penyaluran bantuan, bisa dijadwalkan per dusun. Dengan begitu bisa mengurangi kerumunan, masyarakat tidak membludak,” ujar Rika kepada Radar Lamsel, Senin (2/8). Disisi lain, kata Rika, masyarakat yang menerima bantuan tak boleh melupakan imbauan dari pemerintah untuk selalu menerapkan protokol kesehatan. Jangan sampai penyaluran bantuan ini menjadi penyebab penularan Covid-19 di Kecamatan Palas. “Masyarakat juga harus saling mengingatkan. Jangan sampai demi mendapatkan bantuan kita malah terkena Covid-19 karena tak menerapkan protokol kesehatan,” ucap Camat Palas itu. Sementara itu Kepala Desa Kali Rejo Budiono tak menampik, kerumunan warganya pada saat penyaluran bantuan beras tersebut. Di desanya terdapat 268 KPM BST dan 319 KPM PKH. Sebelumnya pemerintah desa juga telah memberikan arahan kepada masyarakat untuk tetap menerapkan protokol kesehatan pada saat mengambil bantuan beras tersebut. Terutama untuk menjaga jarak. “Total ada 587 KPM yang menerima bantuan beras ini. Semua KPM yang datang juga sudah memakai masker. Kerumunan ini terjadi karena aparatur desa tak bisa membendung antrean masyarakat,” pungkasnya. (vid)

Sumber: