Pedagang Menyaksikan Kebakaran

Pedagang Menyaksikan Kebakaran

BAKAUHENI - Kebakaran di Pasar Bakauheni masih menarik dibahas. Apakah penyebabnya memang korsleting, atau ada hal lain yang menjadi pemicunya. Isu ini mulai dibahas kalangan pedagang di Pasar Bakauheni yang menjadi korban keganasan si jago merah pada 3 Agustus 2021 lalu. Perlu diketahui, lahan di Pasar Bakauheni masuk dalam kawasan pembangunan proyek strategis milik pemerintah pusat. Menurut rencana, pembangunan Bakauheni Harbour City (HBC) akan dimulai pada tahun 2022 mendatang. Berangkat dari sini, munculah kecurigaan para pedagang. Mereka menyangsikan kalau ada unsur kesengajaan Pasar Bakauheni dibakar. Tetapi, sangsi tersebut memiliki keraguan. Para pedagang mengaku tidak mengetahui dengan jelas. Meski ada keterangan korsleting listrik yang menjadi penyebab kebakaran di 64 kios tersebut. \"Penyebab kebakarannya belum tahu pasti,\" ujar Usi, salah satu pedagang kepada Radar Lamsel, Senin (9/8/2021). Meski begitu, wanita ini belum sepenuhnya yakin jika kebakaran disebabkan oleh korsleting listrik. Namun apa daya, sebagai pedagang kecil, mereka hanya bisa pasrah dan menerima keadaan. Dia juga enggan berspekulasi dengan menyebut ada unsur kesengajaan dalam peristiwa kebakaran Pasar Bakauheni. \"Ya, kita (pedagang pasar) juga pada belum tahu. Masih lebih ke korsleting listrik, sih,\" katanya. Nur, pedagang lainnya, juga enggan berbicara banyak mengenai kebakaran tersebut. Nur juga tidak mau mengutarakan hal yang asal-asalan karena dia tidak melihat proses terjadi kebakaran sejak awal. Dia hanya ikut koleganya yang percaya kebakaran disebabkan korsleting listrik. \"Entahlah, enggak bisa ngomong (curiga). Saya takut salah ucap, enggak tau juga saya soal itu (pembangunan HBC),\" katanya. Camat Bakauheni, Pirma Romansyah, mengatakan korsleting listrik memang penyebab kebakaran di Pasar Bakauheni. Pirma meyakini hal itu setelah mendapat keterangan dari Tim INAFIS Polres Lamsel. Pirma mengatakan saat ini pihaknya masih fokus mengajak para pedagang untuk pindah berjualan ke Pasar Siring Itik. \"Kalau kata INAFIS memang itu penyebabnya. Tugas kami sekarang mengajak pedagang jualan di tempat yang sudah disediakan Pemkab,\" katanya. (rnd)

Sumber: