Bertumpu Transportasi Kuno di Masa Kini
PALAS – Petani di Desa Palas Pasemah Kecamatan Palas tak punya pilihan lain. Mereka masih mengandalkan transportasi kuno di masa kini untuk menyeberangi sungai menuju sawah. Sudah lebih dari lima tahun perahu ponton menjadi andalan masyarakat sebagai sarana penyebrangan di anak Sugai Way Sekampung, ini akibat tidak adanya dukungan infrastruktur. Perahu persegi dibangun secara swadaya oleh masyarakat lantaran tak ada sarana penyebrangan lain menuju area persawahan Rawa Belap, area persawahan di Kecamatan Palas. Penjabat Sementara Kepala Desa Palas Pasemah Muslim Idrus mengatakan, perahu ponton ini sudah digunakan masyarakat sejak area Rawa Belap dibuka menjadi lahan persawahan warga. Tepatnya pada tahun 2014 silam. “Sudah tujuh tahun sekarang, perahu ponton ini digunakan warga. Kalau mau ke sawah nyebrang sungai naik perahu ponton,” kata Muslim memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Rabu (8/9). Muslim menuturkan, Rawa Belap merupakan area persawahan terujung di Kecamatan Palas. Letaknya pun berbatasan langsung dengan Kabupaten Lampung Timur. Sejak dibangun masyarakat, perahu ponton ini menjadi penopang utama mobilisasi pertanian masyarakatnya. Perahu ini menjadi andalan masyarakat untuk menyebrangi anak Sungai Way Sekampung lantaran tak sarana penyebarangan lain. “Sekali nyebrang bayar 5 ribu untuk biaya perawatan. Kalau sekarang memang sudang ramai digunakan kerana pada musim gadu, sebagian besar sawah ditanam padi. Kalau musim rendeng sawah terendam banjir,” sambungnya. Salah satu petani Desa Palas Pasemah Abdul (40) juga mengakui, perahu ponton ini sangat bermanfaat bagi petani Desa Palas Pasemah, terutama pada saat musim panen. Perahu ini juga digunakan untuk mengangkut mesin pemanen padi untuk menyebarangi badan sungai sejauh 30 meter. “Sudah jadi andalan petani. Apalagi saat musim panen, jembatan ini tak hanya mengangkut hasil padi, tapi alat berat pemanen padi juga,” pungkasnya. (vid)
Sumber: