Pertanian Ramah Lingkungan Didorong Lewat UPPO

Pertanian Ramah Lingkungan Didorong Lewat UPPO

    SRAGI – Upaya mewujudkan pertanian ramah lingkungan dengan menggunakan pupuk oraganik di Kecamatan Sragi, dalam lima tahun tahun terkhir nampaknya terus mendapat dorongan dari pemerintah pusat. Salah upaya pemerintah untuk mendukung pertanian ramah lingkungan ini diwujudkan dengan mengembangkan pupuk organik melalui program Unit Pengelola Pupuk Organik (UPPO). Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi, Eka Saputra mengatakan, sejak pemerintah meluncur program UPPO dalam lima tahun terakhir hingga saat sudah ada lima enam kelompok yang sudah mengembangkan program UPPO. “Sampai saat ini sudah ada lima kelompok yang mendapat program UPPO, yang tersebar di Desa Kuala Sekampung dua kelompok, Baktirasa dua kelompo, dan Kedaung satu kelompok. Kedaung, Baktirasa, Kuala Sekampung dua, baktirasa dua,” kata Eka kepada Radar Lamsel, Selasa (5/10). Upaya pemerintah untuk mengembangkan pertanian ramah lingkungan dengan memberikan sarana pengolahan pupuk orangik sampai saat ini juga terus digelontorkan hingga tahun ini. Eka menuturkan, pada tahun ini terdapat tiga kelompok tani yang kembali mengusulkan bantuan melalui UPPO yang disampaikan melalui program aspirasi Anggota Komisi IV DPR RI, Sudin S.E. Tiga kelompok tersebut yaitu,  Kelompok Tani Sahabat Tani Desa Kuala Sekampung, Kelompok Tani Sindang Sari Desa Baktirasa, dan Kelompok Tani Karya Sembada I Desa Sumber Sari. “Dua kelompok sudah menerima. Sementara satu masih proses pengajuan. Bantuan yang diterima senilai Rp 200 juta untuk membuat kandang kumunal, kendaraan roda tiga, dan sapi,” sambungnya. Ia berharap dengan adanya program UPPO ini,  pertanian ramah lingkungan di Kecamatan Sragi bisa terus meningkat, dan mengurangi ketergantuangan petani menggunakan pupuk kimia. “Harapan kita dengan terus digelontorkan program UPPO ini, pertanian ramah lingkungan di Sragi akan terus meningkat. Dan tentunya mengurangi ketergantungan petani dari penggunaan pupuk kimia yang dapat merusak tanah,” harapnya. (vid)  

Sumber: