Bupati Lamsel Panen Raya Inpari 32 Pertiwi

Bupati Lamsel Panen Raya Inpari 32 Pertiwi

   SRAGI – Sebagai salah satu sumber lumbung pangan nasional, Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan terus melakukan upaya peningkatan produktivitas padi. Upaya ini dibuktikan dengan memberikan sarana pengairan, alat dan mesin pertanian (Alsintan) hinggga pemilihan bibit unggul kepada petani di Bumi Khagom Mufakat ini. Hal ini terungkap pada acara Bimbingan Teknis dan Panen Bersama Kegiatan Pembenihan Varietas Unggul Baru (VUB)  Demplot Pendampingan Teknologi Pertanian Inpari 32 Pertiwi di Kecamatan Sragi, Rabu (6/10). Panen padi bersama lahan Demplot Inpari 32 Pertiwi yang digelar di Desa Kuala Sekampung itu, dihadir langsung oleh Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto, Anggota Komisi II DPRD Lampung Selatan, Taman, dan Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Lampung, Jekvy Hendra. Bupati Lampung Selatan Nanang Ermanto mengatakan, demonstrasi plot atau Demplot ini merupakan metode efektif yang bisa deterapkan oleh penyuluh pertanian di Lampung Selatan. Tujuannya untuk merubah cara pandang petani tentang pengetahuan dan keterampilan menanap padi menuju yang lebih maju. “Dengan adanya kegiatan Bimtek dan panen bersama Demplot Inpari 32 Pertiwi ini, harapan kita petani bisa menjadi lebih maju mengikuti metode penanaman Demplot. Sehingga bisa meningkatkan hasil padi di Lampung Selatan,” ujar Nanang pada memberikan sambutan di kegiatan tersebut, Rabu siang kemarin. Dengan menerapkan metode Demplot ini, kata Nanang, petani di Lampung Selatan bisa melakukan penanaman padi secara terus menerus sepanjang tahun. Mulai dari pengelolaan lahan, pemilihan bibit unggul varietas baru dan hingga pemupukan dengan benar. “Di pelatihan petani akan mendapat pengetahuan bagaimana pengolahan lahan, pemupukan, hingga pemilihan bibit unggulan seperti verietas Inpari 32 Pertiwi ini,” sambung Nanang. Kepala BPTP Lampung, Jekvy Hendra mengharapkan, kegiatan pembenihan varietas unggul (VUB) ini menjadi salah satu teknologi pertanian inovatif yang bisa terapkan di Lampung. Jekvy juga merasa optimis dengan menggunakan varietas unggulan Inpari 32 Pertiwi petani di Lampung Selatan bisa meningkatkan hasil produktivitas. “Kegiatan ini harus jadi pemacu semangat petani untuk menjadi lebih maju. Saya juga merasa optimis dengan menanam benih padi unggulan varietas Inpari 32 Pertiwi akan meningkatkan produksi padi di Lampung Selatan, khususnya di Kecamatan Sragi ini. Dengan demikian kesejahteraan masyarakat petani kita juga akan ikut terdongkrak,” tuturnya. Sementara itu Manager Area Lampung PT. Agri Makmur Pertiwi Agustinus Juni menjelaskan, varietas Inpari 32 Pertiwi memang telah menjadi produk unggulan dan telah dipasarkan di seluruh tanah air. “Produk Inpari 32 Pertiwi memang telah menjadi produk unggulan PT. Agri Makmur Pertiwi, dan telah dipasarkan di seluruh tanah air,” kata Agustinus. Beberapa keunggulan Inpari 32 Pertiwi selain memilik umur genjah 95 – 105 hari setelah tanam. Varietas ini juga memiliki batang yang kokoh, tahan serangan hama wereng coklat, dan memiliki rendeman beras mencapai 68 persen. Tak sampai disitu saja, Inpari 32 juga mimiliki produktivitas yang sangat tinggi. Itu terbukti dari hasil panen ubinan  seluas 2,5 x 2,5 meter di lahan demplot ini, mampu menghasilkan gabah sebanyak 6,7 kilogram. Yang artinya dalam satu hektar Invari 32 mampu menghasilkan sebanyak 10,7 ton gabah. “Inpari 32 Pertiwi ini juga telah banyak ditaman petani seperti di Kecamatan Candipuro, Palas dan Jati Agung. Selain tahan serangan hama dan memiliki usia genjah, Inpari 32 Pertiwi juga memiliki produksi yang memukai. 10,7 ton  gabah kering panen (GKP) per hektar bahkan pada musim rendeng bisa mencapai 11 ton GKP,” terangnya. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Sragi Eka Saputra juga tak menampik, dalam dua tahun terakhir varietas Inpari 32 Pertiwi semakin banyak diminati petani. Dari luas potensi tanam yang mencapai 2.474 hektar sekitar 30 persen  telah memakai varietas Invari 32 Pertiwi. “Varietas Inpari 32 Pertiwi ini juga menjadi solusi petani untuk menghindari padi roboh akibat angin atau hujan. Sampai saat ini tanaman padi varietas Inpari 32 Pertiwi juga terus diminati, sudah 30 persen atau sekitar 800 hektar sudah menggukannya,” pungkasnya. (vid)          

Sumber: