Proyek Mangkrak Bikin Celaka
PENENGAHAN - Pemerintah Desa Kuripan menyayangkan sikap CV Mega Putri. Kontraktor yang mengerjakan proyek pembangunan gorong-gorong di jalan provinsi di Desa Kuripan itu dinilai abai dan tidak bertanggungjawab. Akibatnya, pembangunan pun dibiarkan mangkrak sudah 2 pekan lamanya. Kondisi pembangunan gorong-gorong yang jauh dari kata beres itu pun memakan korban. Seorang remaja yang mengendarai sepeda motor dikabarkan mengalami kecelakaan di lokasi pembangunan gorong-gorong. Ketika melintasi jalur gorong-gorong yang hanya ditopang jembatan kayu, remaja itu jatuh. Dia mengalami luka yang cukup parah sehingga harus menjalani perawatan intensif. Ketika dihubungi, Kepala Desa Kuripan, Suhatsyah, membenarkan peristiwa memilukan itu. Orang nomor satu di Desa Kuripan itu juga sudah memberitahu pihak rekanan bahwa ada kecelakaannya akibat mangkraknya proyek gorong-gorong. \"Saya sudah memberi tahu mereka bahwa ada kejadian ini, tapi mereka belum merespons,\" ujarnya kepada Radar Lamsel, Minggu (10/10/2021). Walaupun begitu, kata Suhatsyah, yang jelas pihak rekanan harus bertanggungjawab terhadap apapun risiko yang ditimbulkan. Karena, lanjut dia, gorong-gorong itu merupakan fasilitas umum yang sangat sentral dan penting. Suhatsyah juga menyoroti sikap pihak rekanan. Seharusnya, apapun caranya, pekerjaan jangan sampai tertunda. \"Cepat diselesaikan, karena itu jalur utama yang penting bagi warga. Jadi tidak alasan untuk menunda nunda karena pihak rekanan pun memahami itu,\" katanya. Suhatsyah meminta pihak rekanan jangan bersikap buta dan tuli. Apalagi sampai menutup diri. Dari awal, Pemerintah Desa Kuripan sudah membuka diri. Bahkan siap membantu pihak rekanan untuk mempermudah segala urusan, termasuk membantu menyediakan material yang dibutuhkan. \"Yang penting konsekuen dengan janji, dan pembangunan tidak terhambat. Tapi faktanya sekarang seperti ini,\" katanya. Camat Penengahan, Jaelani, S. STP juga sudah menyampaikan mangkraknya proyek pembangunan gorong-gorong di Desa Kuripan kepada PPTK, dan PPK Dinas PUPR. Begitu pula dengan pihak rekanan, yang sudah ditegur terkait pembangunan gorong-gorong yang tak kunjung selesai. Tapi jawaban yang diterima Jaelani kurang memuaskan. \"Ya, begitulah jawabannya. Tapi semoga ada itikad baik dari rekanan untuk memberikan semacan santunan untuk pengobatan korban,\" katanya. Radar Lamsel sudah menghubungi Samsul, dan Buntar. Namun sayang, dua orang yang bertanggungjawab atas proyek pembangunan gorong-gorong itu tidak menjawab konfirmasi yang dikirimkan ke nomor WhatsApp-nya. (rnd)
Sumber: