Babi Hutan Resahkan Petani Jagung

Babi Hutan Resahkan Petani Jagung

KALIANDA – Kemunculan babi hutan di  area persawahan Desa Sumur Kumbang – Desa Kesugihan mulai membuat resah petani. Sebab, selain merusak tanaman jagung, masyarakat khawatir hama babi hutan tersebut akan menyerang warga. Pram (30) salah satu petani Desa Kesugihan menuturkan kemunculan  babi hutan di area persawahan lereng gunung rajabasa itu sudah terjadi sejak satu tahun belakangan. “Sudah satu tahun ini, kalau dihitung sudah tiga kali musim tanam jagung. Babi sudah mulai masuk ke area persawahan masyarakat,” ujar Ibrahim memberikan keterangan kepada Radar Lamsel, Senin (18/10) kemarin. Pram mengatakan, kemunculan babi hutan ini juga telah membuat resah para petani. Sebab sampai saat ini, babi hutan tersebut merusak tanaman jagung milik petani. “Ya jadi hama, kalau sudah mulai musim berbuah. Banyak tanaman jagung punya petani yang robohkan babi. Buah jagungnya dimakan,” ungkapnya. Hal senada juga diutarakan oleh Ibrahim (38). Hama babi di area persawahan Desa Sumur Kumbang dan Kesugihan ini tak hanya satu ekor. Beberapa warga juga sempat melihat rombongan babi hutan masuk ke area persawahan warga mencapai tujuh ekor. “Tanaman jagung saya sudah sering dirusak babi, semalam bisa sampai tiga karung yang dimakan. Dan mereka (babi’red) kalau malam hari menyebar. Beberapa warga juga sudah pernah melihat rombongan babi hingga tujuh ekor,” sambungnya. Ia berharap kemunculan babi di area persawahan warga ini bisa menjadi perhatian Unit Pelakasana Teknis Daerah (UPTD) Kesatuan Pengelola Hutan (KPH) XIII Gunung Rajabasa, Way Pisang, Bantu Serampok. “Harapan kami KPH bisa melakukan upaya pengusiran. Karena tidak hanya merusak tanaman, warga juga khawatir babi hutan ini akan menyerang manusia,” harapnya. (vid)    

Sumber: