Pasca Banjir, Way Tuba Dikeruk

Pasca Banjir, Way Tuba Dikeruk

KALIANDA – Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Kabupaten Lampung Selatan segera merevitalisasi drainase dan gorong-gorong di Jalan Lintas Sumatera di Dusun 3, Desa Tanjung Sari, Kecamatan Natar yang menjadi penyebab banjir. Bahkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dengan Balai Pemeliharaan dan Pengawasan Jalan Nasional (BP2JN). Kepala Dinas PUPR Lamsel, Hasbie Aska mengungkapkan, pihaknya telah melakukan koordinasi dan turun langsung bersama Bupati Lamsel, H. Nanang Ermanto meninjau peristiwa tersebut. Setelah itu, jajarannya langsung bergerak cepat untuk melakukan penanganan. “Ya, kami juga sudah koordinasi baik dengan pihak Bandara Raden Inten II dan pihak Balai Pemeliharaan dan Pengawasan Jalan Nasional (BP2JN). Akan segera kami tangani,” ungkap Hasbie saat dikonfirmasi, Rabu (3/11) kemarin. Dia menerangkan, penyebab banjir diruas jalan masuk Desa Tanjung Sari akibat sedimentasi drainase sepanjang hampir 300 meter yang berada di Jalan Lintas Sumatera, tepatnya di Dusun 3, Desa Tanjung Sari sudah lama tidak dibersihkan. Sehingga, endapan tanah dan lumpur hampir sedalam 50 centimeter serta tumpukan sampah membuat drainase tersebut tidak berfungsi. Bahkan, gorong-gorong yang  berada tepat di jalan masuk menuju Desa Tajung Sari mampet setiap kali hujan turun. “Kami juga sudah cek langsung, penyebab banjir karena endapan tanah (Sendimentasi) drainase di aliran sungai Way Tuba sudah lama tidak dibersihkan. Selain itu, terdapat tumpukan sampah. Maka, perlu dilakukan revitalisasi menggunakan alat berat,” pungkasnya. Koordinasi Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PU -PR) Lampung Selatan dengan pihak Bandara Raden Inten II, membuahkan hasil positif. Sebab, pendangkalan sungai akibat sedimen drainase dan sungai Way Tuba di Desa Candimas, Kecamatan Natar menyebabkan banjir ketika hujan deras turun, kini mulai dilakukan pengerukan. Hasbie Aska mengatakan penyebab banjir di wilayah Kecamatan Natar yang terjadi belum lama ini langsung ditindaklanjut. Dimana, pihak Bandara Raden Inten II kini mulai melakukan pengerukan endapatan tanah pada sungai Way Tuba. \"Alhamdulillah, sudah mulai di kerjakan pengerukan endapan tanah di sungai Way Tuba yang merupakan salah satu penyebab banjir belum lama ini di wilayah Kecamatan Natar,\"ujarnya. Menurut dia, pihak Bandara Raden Intan II Lampung Selatan kini sudah mulai mengeruk endapan tanah di sungai Way Tuba dengan menggunakan alat berat. \"Dengan dilakukan pengerukan endapatan tanah pada sungai Way Tuba ini, mudah - mudahan air yang mengalir bisa lancar kembali. Sehingga, tidak sampai terjadi banjir kembali ketika hujan deras turun,\"katanya. Disisi lain, Kades Candimas Andri Suwaldi juga telah mengajak seluruh masyarakatnya untuk bergotong royong membersihkan sampah disepanjang aliran sungai way tuba tersebut. \"Penyumbatan karena sampah juga terjadi, sehingga kami mengarahkan warga untuk bergotong royong,\" tuturnya. Ia mengatakan, setiap hujan warganya selalu terdampak banjir. Sebab, drainase di daerah sekitar tidak bisa menampung debit air. \"Setidaknya ada empat dusun yang terdampak banjir setiap hujan deras. Pertama Dusun Candimas Induk I dengan jumlah KK sebanyak 20, Dusun Candimas II 25 KK, Candimas III 46 KK, dan Candimas V 15 KK,\" ujarnya. Sebelumnya diberitakan, diduga menjadi penyebab banjir setiap hujan deras turun, Bupati Lampung Selatan H Nanang Ermanto memerintahkan pembongkaran gorong-gorong disekitar Simpang Empat Batupuru, Desa Tanjungsari, Kecamatan Natar. “Saya minta ini (gorong-gorong) segera dibongkar. Kasih tahu warganya pak kades, saya nggak mau masyarakat selalu kebanjiran,” tukas Nanang usai mengecek endapan tanah dan lumpur pada saluran drainase di Desa Tanjung Sari, Selasa (2/11) lalu. (idh/kms)  

Sumber: