Datangi PT.PP Bawa Usulan Relokasi

Datangi PT.PP Bawa Usulan Relokasi

PENENGAHAN - Pemerintah Desa Penengahan akhirnya mengambil langkah tegas agar genangan air di rumah Hamzah bisa dicarikan solusi. Rabu (15/12/2021), Sekretaris Desa Penengahan, Firdaus, S.Sos bersama jajarannya mendatangi Kantor PT PP yang terletak di Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda. Kedatangan Firdaus ke kantor salah satu badan usaha milik negara (BUMN) itu untuk satu tujuan, yakni bertemu dengan perwakilan perusahaan. Firdaus mengaku kehadiran di sana disambut oleh Defri Maulana. Lalu Firdaus menjelaskan kedatangannya untuk menyerahkan berkas-berkas rumah Hamzah. \"Kami menyerahkan laporan serta dokumentasi lingkungan rumah Hamzah yang terdampak genangan air,\" ujarnya kepada Radar Lamsel, Kamis (16/12/2021). Firdaus memang sengaja membawa dokumentasi itu supaya pihak PT PP percaya, dan segera mencarikan solusi. Sebab, beberapa kali laporan yang sudah disampaikan tak pernah menyentuh kata sepakat soal relokasi. Karena itu, Firdaus sekaligus mengajukan surat permohonan. \"Tanggapannya akan ninjau lokasi, dan akanĀ  dimusyawarahkan dulu dengan pimpinan mereka. Kita tunggu hasilnya beberapa hari ini,\" katanya. Radar Lamsel menghubungi Defri Maulana, untuk menanyakan pengajuan permohonan relokasi warga Dusun PKS atas nama Hamzah. Defri pun mengamini. Namun sementara dia tidak bisa memutuskan karena surat permohonan tersebut harus lebih dulu disampaikan kepada pimpinannya. \"Betul, kemarin ketemu saya di kantor. Suratnya Sudah di-follow ke pimpinan, dan menunggu dari beliau,\" katanya. Diberitakan sebelumnya, Hamzah (41), warga Dusun PKS, Desa Penengahan, tak pernah tidur nyenyak ketika hujan turun. Dia selalu merasa waswas karena air hujan menjadi musibah bagi keluarganya. Hujan yang melanda Kecamatan Penengahan pada Senin (6/12/2021), membuat rumahnya digenangi air bercampur lumpur. Baru pukul 07.44 WIB, Selasa (7/12/2021), genangan air mulai menyurut.Hamzah dibuat repot karena harus membersihkan lingkungan di dalam rumahnya akibat lumpur berwarna kecokelatan. Hamzah bersama keluarganya sampai sekarang hanya bisa pasrah. Pasrah karena terbiasa yang dipaksa keadaan. Sejak setahun lalu genangan air hujan selalu mengintai rumahnya, Tapi sampai sekarang belum ada solusi yang konkret. Pelbagai cara sudah dilakukan. Termasuk memohon kepada PT HK, dan PT PP agar mencarikan soluasi bagi dirinya. Tetapi sampai sekarang, belum ada satu pun solusi yang mampu menyelesaikan persoalan yang dihapai Hamzah. Dia meminta pemerintah memperhatikannya. Sebab, tidak mungkin Hamzah terus-terusan hidup dalam bayang-bayang genangan air hujan.(rnd)

Sumber: