Jembatan Ambruk Bisa Pakai Anggaran Darurat

Jembatan Ambruk Bisa Pakai Anggaran Darurat

KALIANDA - Dinas PUPR Kabupaten Lampung Selatan memastikan tengah melakukan estimasi anggaran untuk memperbaiki jembatan ambruk di Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas. Bahkan, pihaknya menjamin perbaikan jembatan akan menjadi prioritas pembangunan di Bumi Khagom Mufakat ini. Plt. Kepala DPUPR Lamsel, Dra. Hasbie Aska, ST didampingi Kepala Bidang Bina Marga DPUPR Lamsel, Hasanuddin menegaskan, jajarannya sudah melakukan survey lokasi pasca ambruk nya jembatan tersebut. Sampai saat ini, tim masih menganalisa total anggaran untuk memperbaiki akses jalan penghubung tersebut.

\"Tim sudah turun untuk menganalisa berapa estimasi anggaran nya. Itu sudah kami masukan dalam perencanaan pembangunan prioritas. Jika memungkinkan menggunakan anggaran darurat kalau tidak ya akan kita anggarkan di perubahan,\" ungkap Hasanuddin via sambungan telepon, Selasa (19/7) kemarin.
Dia menerangkan, perbaikan jembatan tidak serta merta membangun yang ambruk. Tapi, akan dilihat dari banyak sektor lain yang menjadi penyebab ambruk nya jembatan tersebut.
\"Apakah nanti perlu di bangun talut di sisi jalan sekitar jembatan atau yang lainnya. Nanti kita lihat berdasarkan hasil analisa tim yang sudah turun meninjau jembatan tersebut,\" pungkasnya.
Terputusnya jembatan pada akses jalan SD Negeri 3 Desa Bumi Restu, Kecamatan Palas membuat para siswa harus memutar jarak yang cukup jauh. Jembatan yang juga jalan penghubung alternatif Desa Bumi Restu – Bumi Asri itu terputus akibat luapan air sungai pada Sabtu (16/7) lalu. Kepala Desa Bumi Restu, Sukiman mengatakan, hujan deras yang terjadi pada Jumat (15/7) malam, aliran sungai dari tiga desa itu meluap hingga menyebabkan jembatan jalan lingkungan desanya itu terputus.
“Dari Bumi Asri dan Bumi Asih aliran sungainya jadi satu hinga menyebabkan banjir yang besar. Jembatan ini putus akibat pondasinya yang roboh pada Sabtu siang pekan kemarin,” kata Sukiman.
Sukiman mengungkapkan, roboh jembata di Dusun Sukajadi 8 ini juga memutus akses pendidikan masyarakat. Akibat jembatan yang terputus para pelajar SD Negeri 3 Bumi Restu harus memutar jarak hingga sejauh dua kilo meter. “Masih bisa dilalui karena badan jembatan masih menggantung, tapi untuk orang dewasa saja bahaya apalagi anak – anak sekolah. Saat ini para pelajar SDN 3 Bumi Restu ini harus memutar jarak ke Bumi Asri dengan jarak hampir dua kilo meter,” pungkasnya.(idh)

Sumber: