Duh! Sering Klaim Akibat Diserang Banjir, PT Jasindo Blacklist 18 Desa di Kecamatan Palas
PALAS, RADARLAMSEL.COM – Asuransi Usaha Tanam Padi atau AUTP kian meredup di kecamatan Palas selama beberapa tahun belakangan. Hingga saat ini masih ada tiga desa yang boleh ikut asuransi, sementaran 18 desa lainnya sudah diblacklist. Menjauhnya PT. Jasindo untuk memberikan asuransi kepada petani padi lantaran 18 desa tersebut masuk dalam zona merah rawan banjir. Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Kecamatan Palas, Tarmijan mengungkapkan, dalam dua tahun belakangan sudah ada 18 desa yang telah masuk daftar hitam PT. Jasindo. Semula 18 desa itu selalu ikut AUTP, namun akibat bajir yang kerap terjadi akhirnya lahan persawahan yang ada di 18 desa tersebut diblacklist.
“Ya mungkin karena terlalu sering klaim ganti rugi. Karena area persawahan di wilayah Palas sebagian besar rawan banjir. Itu yang menjadi alasan kenapa diblacklist,” kata Tarmijan kepada Radar Lamsel, Rabu (15/2) kemarin.Musim gadu tahun lalu, hanya ada tiga desa yang tercover AUTP, asuransi tersebut disubsidi dari APBD 2 Kabupaten Lampung Selatan. Ketiga desa tersebut yakni, Desa Pematang Baru, Suka Bakti, dan Desa Sukaraja. Namun Tarmijan mengungkapkan, dipertengahan musim tanam rendeng tahun ini asuransi dari PT. Jasindo itu belum terdengar. Pihaknya juga belum menerima informasi kapan pendaftaran asuransi dibuka.
“Kita belum dengar kapan pendaftaran asuransi AUTP dibuka, Dinas Pertanian juga belum memberi informasi, tadi ada rakor di dinas belum ada bahasan soal AUTP. Padahal saat ini tanaman padi wilayah kita sudah besar sudah ada yang berusia 40 hari setelah tanam,” ungkapnya.Ketua Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) Bali Jaya, Desa Bali Agung, Dewo Aji Sastrawan mengaku, pihaknya juga belum mendengar sosialisasi pendaftaran AUTP. Meski tak banyak peminat, namun asuran ini masih sangat dinantikan oleh sebagian petani.
“Biasanya kalau sudah buka biasanya kita dikasih tahu penyuluh. Tapi ini belum. Asuransi ini sangat dinanti petani, apalagi yang berada di lahan rawan banjir, petani sangat membutuhkan asuransi,” pungkasnya. (vid)
Sumber: