Masyarakat Wajib Waspada, 89 Rumah di 7 Kecamatan ini Rusak Parah Dihantam Cuaca Ekstrem
KALIANDA, RADARLAMSEL.COM - BPBD Kabupaten Lampung Selatan telah mencatat jumlah rumah yang rusak akibat cuaca ekstrem. Berdasarkan periode catatan BPBD per tanggal 28 Februari 2023, pada pukul 16.05 WIB, ada 89 rumah yang mengalami kerusakan akibat angin kencang. Rincian desa dan kecamatan yang terkena bencana ada 1 unit di Desa Totoharjo, Kecamatan Bakauheni. Selanjutnya 15 rumah yang berupa hunian tetap (huntap) di Desa Kunjir, Kecamatan Rajabasa. Kemudian 2 rumah di Desa Tarahan, Kecamatan Katibung, rusak akibat pohon tumbang. Data rumah rusak berikut ada di Desa Sukapura, Kecamatan Sragi. Sedikitnya ada 45 rumah yang rusak akibat angin puting beliung. Lalu 24 rumah di Desa Sidomukti, Kecamatan Ketapang. Terakhir 1 rumah rusak akibat angin kencang di Desa Bandan Hurip, Kecamatan Palas.
\"Termasuk satu rumah di Desa Tamanbaru, Kecamatan Penengahan. Itu data terbaru yang kami himpun di lapangan,\" ujar Kalak BPBD Kabupaten Lampung Selatan, Heri Bastian, S.Sos kepada Radar Lamsel.Lebih lanjut, Heri mengatakan mayoritas bencana angin kencang/puting beliung menyebabkan kerusakan bagian atap rumah. Kondisi kerusakannya pun bermacam-macam. Heri mengatakan ada yang masuk kategori rusak berat, ada juga yang rusak ringan.
\"Pendataan masih berjalan. Sementara ini tidak ada korban jiwa, kami berharap memang demikian,\" kata Heri.Lebih lanjut, mantan Kasat Pol-PP Kabupaten Lampung Selatan ini mengatakan kalau jajarannya sudah menerjunkan TRC (Tim Reaksi Cepat) untuk melihat kondisi di lapangan. Sekaligus mendata jumlah rumah-rumah yang mengalami kerusakan tambahan akibat cuaca ekstrem.
\"Sekarang tim yang di lapangan sedang bekerja. Kita berdoa semoga saja tidak ada data tambahan rumah yang rusak,\" katanya.Sementara di Kecamatan Ketapang, pemukiman di sejumlah desa juga menjadi sasaran angina kencang yang melanda pada Selasa sore pukul 17.00 WIB kemarin. Kerusakan yang terjadi di Desa Sidoasih dan Desa Way Sidomukti diakibatkan angina kencang dan pohon tumbang yang menghantam rumah warga. Jono (45) warga Dusun Sidodadi Desa Sidoasih mengatakan saat kejadian dirinya sedang berada di sawah, namun saat dia pulang melihat rumah bagian dapur sudah rusak tertimpa pohon, namun ia bersyukur karena anak istrinya selamat tidak mengalami cidera.
“Kerugian yang sekitar Rp 5 juta. Saya berharao ada bantuan dari pemerintah daerah agar bisa memperbaiki kembali rumah yang rusak tertimpa pohon dan terhantam angina kencang” ujarnya.Camat Ketapang Rendy Eko Supriyanto S.Stp langsung meninjau sekaligus bergotong royong bersama Uspika dan masyarakat sekitar usai musibah itu terjadi.
“Kini sedang didata jumlah rumah yang terdampak 20 rumah diantaranya 19 rumah di Desa Sidoasih serta 1 rumah di Desa Way Sidomukti serta akan ditindaklanjuti ke Pemerintah Daerah melalui BPBD dan Dinas Sosial,” ujar Rendy.Sedangkan di Kecamatan Sragi, ada 45 rumah warga yang mengalami kerusakan dengan intensitas sedang hingga berat di enam dusun. Selai rumah angin kencang juga menumbangkan pepohonan di desa tersebut. Kepala Desa Sukapura Giyanto mengatakan, bencana angin hujan deras disertai angin kencang itu terjadi pada Senin sore, sekitar pukul 17.00 WIB.
“Kejadiannya sore menjelang magrib. Hujan disertai angin kencang ini melanda hampir di semua dusun, Desa Sukapura,” kata Giyanto kepada Radar Lamsel, Selasa (28/2) kemarin.Giyanto menuturkan, akibat bencana ini mengakibatkan 45 rumah warga mengalami kerusakan dengan intensitas ringan hingga sedang. Kerusakan terparah berada di Dusun Sukamukti sebanyak 17 rumah dan Dusun Mulyosari sebanyuk 16 rumah. Sementara sisanya berada di Dusun Taman Bakti sebanya dua rumah, di Dusun Purwomukti dua rumah, Dusn Muktisari tujuh rumah, dan Dusun 8 sebanyak satu rumah.
“Total ada 45 rumah warga yang mengalami kerusakan dengan tingkat kerusakan ringan hingga sedang. Paling banya mengalami kerusakan di Sukamukti dan Mulyosari. Kerusakan kebanyakan di bagian atap,” sambungnya.Selain rumah, angin kencang juga menumbangkan tiga pohon besar di pemukiman warga beruntung tidak ada korban jiwa dalam musibah ini. Giyanto menuturkan hingga Selasa sore masyarakat dengan dibantu jajaran TNI dan Polri masih bergotong royong membersihkan puing runtuhan rumah warga yang rusak.
“Kita dari desa juga sudah lapor ke BPBD. Hingga sore tadi masyarakat juga masih bergotong royong membersihkan puing reruntuhan rumah yang rusak,” ungkapnya.Ditempat terpisah, Sekretaris Desa Bandan Hurip Dony Iswanjono mengungkapkan, bencana angin kencang yang terjadi pada Selasa sore itu juga menyebabkan satu rumah warga Dusun Siring 20 mengalami kerusakan.
“Iya kemarin sore juga ada satu rumah warga Siring 20 yang rusak akibat benana angin kencang ini. Kita mengimbau masyarakat untuk selalu waspada menghadapi cuaca ekstrim saat ini,” pungkasnya. (rnd/man/vid).
Sumber: