Petani Desa Sukabanjar Pilih Menanam Pisang

Petani Desa Sukabanjar Pilih Menanam Pisang

SIDOMULYO – Petani di Desa Sukabanjar, Kecamatan Sidomulyo mengalih fungsikan lahan mereka. Sebelumnya petani setempat menanam jagung dan kini berubah menjadi tanaman pisang. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, alih fungsi lahan dari tanaman jagung ke tanaman pisang karena harga pisang yang tergolong stabil. Semula para petani di wilayah setempat mengisi lahan tanam mereka dengan tanaman jagung dan kacang hijau. Seiring harga jagung yang kian merosot para petani lebih memilih menanam pisang. Saat ini, jenis pisang jantan dan pisang muli dibandrol Rp 15.000,- per tandan dan pisang kepok Rp 35.000,- per tandan. Sementara untuk harga tertinggi masih didominasi pisang tanduk Rp 1.500,- per bijinya. Amin (40), salah seorang petani asal Desa Sukabanjar mengaku, baru tujuh bulan ini dirinya mengalih fungsikan lahan tanaman dari tanaman jagung ke tanaman pisang. “Harga pisang yang stabil menjadikan para petani lebih menggeluti tanaman tersebut,” kata dia kepada Radar Lamsel, Senin (29/8) kemarin. Amin menjelaskan, petani di wilayah setempat dahulunya mengisi lahan mereka dengan tanaman jagung, namun seiring harga jagung yang tidak stabil, pisang menjadi alternatif untuk meningkatkan produksi lahan mereka. “Pisang lebih praktis perawatannya, tidak ribet seperti jagung,” ujar ayah tiga anak ini. Selain perawatannya yang mudah, lanjut Amin, hasil dari penjualan pisang juga amat menjanjikan untuk wilayah Lampung. “Lampung dikenal sebagai penghasil pisang, petani pun tidak repot untuk mencari penampungan pisang,” ungkapnya. Hal senada juga dikatakan Asep (35). Petani setempat membenarkan jika saat ini lahan tanam mereka sudah didominasi tanaman pisang dan sawit. “Tanaman pisang tidak mengganggu tanaman lain. Ini keunggulannya,” papar dia. Lebih lanjut Asep mengatakan, untuk perawatan, pisang dinilai lebih mudah ketimbang tanaman lainnya. Bahkan tidak diberi pupuk pun pisang tetap produktif. “Yang penting rajin menimbun bonggol nya. Pisang akan tetap produktif,” ungkapnya. Terpisah Kepala Desa Sukabanjar Asikin mengatakan saat ini lahan tanam para petani memang didominasi tanaman jenis pisang dan sawit. “Yang baru ini adalah pisang, biasanya para petanai hanya menanam pisang dengan skala kecil. Namun sekarang harga yang stabil membuat petani menanam pisang dengan skala besar,” tandasnya. (ver)

Sumber: