Zainudin Minta BNN Tes Urine Seluruh ASN
KALIANDA – Maraknya peredaran narkotika dan obat-obatan terlarang di kalangan pegawai menjadi perhatian khusus Bupati Lampung Selatan H. Zainudin Hasan. Bahkan, orang nomor satu di Kabupaten Lampung Selatan ini meminta Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Lamsel untuk melakukan pencegahan dengan menggelar test urine secara rutin bagi seluruh aparatur sipil negara (ASN) dan THLS dilingkungan Pemkab Lamsel. Zainudin mengaku prihatin atas terjadinya kasus penyalahgunaan narkoba yang melibatkan THLS. Belakangan pencegahan berupa tes urine kurang maksimal lantaran anggaran yang minim. Dia mengaku akan berupaya meminta kepada Badan Narkotika Nasional (BNN) RI untuk meningkatkan anggaran di bidang pencegahan. “Ini karena anggaran BNN Lamsel untuk pencegahan test urine sangat kecil. Nanti kita minta kepada BNN pusat untuk meningkatkan anggarannya untuk bidang pencegahan khususnya test urine di masa-masa mendatang,”ujar Zainudin kepada awak media di Kampus STAI Yasba, kemarin. BNN Lamsel pun diminta untuk melanjutkan program pemeriksaan tes urine kepada seluruh pegawai Lamsel. Bahkan, Zainudin juga meminta agar pemeriksaan urine juga menyasar kepada para pelajar di Lamsel. “Seluruh dinas kita minta untuk tes urine lagi. Ini bukan langkah pendek, tetapi memang sudah kami instruksikan. Namun, karena anggaran BNN terbatas untuk tes urine maka belum semua bisa dilakukan. Harapan kita, selanjutnya bisa dilakukan tes urine hingga ke sekolah-sekolah,”tutupnya. Ditempat yang sama, Kepala BNN Lamsel Aryadi membenarkan jika anggaran yang dimiliki BNN Lamsel sangat terbatas untuk kegiatan tes urine. Namun, pihaknya akan terus melakukan pencegahanmelalui sosialisasi dan tes urine. “Benar yang disampaikan Pak Bupati tadi jika anggaran yang kami miliki terbatas. Tahun ini anggran untuk tes urine hanya sekitar Rp200 jutaan. Untuk tes urine pelajar, pegawai dinas, pegawai swasta kita bagi-bagi peruntukannya,”kata Aryadi. Namun demikian, pihaknya akan melakukan tes urin bagi pegawai yang dicurigai sebagai pengguna narkoba. “Kepala Dinas nanti akan kita koordinasikan mengenai masalah ini untuk mengantisipasi minimnya anggaran. Mungkin yang dicurigai saja akan kita tes urine,”pungkasnya. (idh)
Sumber: