Pembangunan Tempat Penampungan Pedagang Pasar Natar Diduga Pakai Ribuan Liter BBM Subsidi

Pembangunan Tempat Penampungan Pedagang Pasar Natar Diduga Pakai Ribuan Liter BBM Subsidi

Tumpukan BBM Subsidi yang digunakan untu pembanguan pasar sementara pasar Natar kecamatan Natar.--

NATAR,RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pembangunan tempat penampung sementara pedagang pasar Natar menuai berbagai permasalahan, pasalnya ratusan bahkan ribuan liter BBM untuk alat berat bekerja di pasar itu diduga menggunakan Solar Subsidi.

Sumber terpercaya Radarlamsel ditemui di lokasi membenarkan bahwa BBM jenis solar dengan jumlah ribuan liter untuk 4 alat berat menggunakan BBM milik masyarakat alias BBM subsidi.

" silahkan ditanya apakah ada faktur BBM yang digunakan, saya yakin tidak ada fakturnya, artinya Bahan Bakar yang digunakan setiap hari dari mulai bekerja sampai hari ini BBM Subsidi, sementara pemerintah tidak memperbolehkan BBM itu dipakai untuk pekerjaan Proyek," ungkap Sumber.

Kata Sumber ini, dua alat berat berukuran besar dipastikan menghabiskan solar subsidi 200 liter, sementara dua alat berat ukuran kecil masing masing menggunakan BBM 100 liter setiap harinya.

" Artinya satu hari  alat-alat itu menghabiskan BBM Subsidi yang semestinya milik masyarakat 400 liter, harusnya hal ini dilakukan pemeriksaan oleh penegak hukum. kalau satu hari 400 liter satu bulannya ribuan liter,"  katanya.

Selain persoalan BBM Subsidi, sumber juga mengatakan pekerjaan pembangunan pasar Natar sementara itu bisa dikatakan tidak layak, karena pekerjaan dinilai asal jadi.

" Silahkan dicek sendri, melihat fakta yang ada, itu bangunan sepandaknya miring, Peluran semen juga tipis sekali," katanya.

" Untuk membangun ini kan pakai uang Negara dari pajak masyarakat semestinya jangan asal-asalan, harus dipikirkan berapa banyak uang yang habis. Kalau proyek pinggir jalan besar seperti ini aja tidak diperiksa oleh Polda dan Kejaksaan bagai mana dengan proyek yang jauh disana, " ucap sumber.

Sementar Pi'i masyarakat kecamatan Natar mengaku kecewa dengan pekerjaan pasar sementara di perkebunan sawit milik PTPN7 tersebut, alasannya, Pekerjaan yang dilakukan asal jadi.

" Silahkan dicek sendri apakah layak pekerjaan seperti itu, dari mulai bahan yang digunakan, hasil pekerjaannya," katanya.

Meskipun suakelolah, atau apa pun itu jenis pekerjaannya seharusnya dijelaskan anggaran siapa yang dipakai, apakah anggaran UPT Pasar, Dias PUPR Lampung Selatan, atau dana pribadi.

" Penting keterbukaan di zaman sekarang, karena jangan sampai uang negara dipakai untuk pekerjaan asal jadi karena uang itu dari pajak, dari keringat masyarakat banyak. kalau uang pribadi silahkan kamu mau pakai bambu juga bahan bangunan nggak masalah," katanya.

Pegawai PUPR diketahui bernama Gani yang kerap datang ke lokasi pembangunan pasar sementar nggan memberi komentar saat dikonfirmasi perihal BBM yang digunakan merupakan BBM subsidi. Pesan singkat yang dikirim pun tidak dijawabnya.(*)

 

Sumber: