SDM Tak Siap, TPST dan Bank Sampah Terbengkalai

SDM Tak Siap, TPST dan Bank Sampah Terbengkalai

KALIANDA - Keberadaan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) dan Bank Sampah di Kelurahan Wayurang, tepatnya di lingkungan Perumahan Ragom I dan Lingkungan Perumahan Korpri, Kalianda tidak lagi berfungsi secara maksimal. Padahal, keberadaan tempat penampungan sampah yang ada di dua lokasi tersebut memiliki fungsi yang sangat penting untuk membantu Dinas Kebersihan dan Pertamanan (Disbertam) Lamsel mengurangi volume pengangkutan sampah dari titik kumpul ke tempat pembuangan akhir (TPA) yang ada di lingkungan Kubu Panglima, Kelurahan Way Lubuk, Kecamatan Kalianda. \"Iya mas, memang sudah lama sekali TPST dan Bank Sampah yang ada di lingkungan Perumahan Ragom I dan Perumahan Korpri tidak berfungsi. Padahal jika keduanya itu masih berfungsi secara maksimal, kami (Disbertam Lamsel, red) tentunya akan terbantu dalam mengurangi volume sampah yang akan di buang ke TPA,\" ujar Kepala Bidang (Kabid) Kebersihan Disbertam Lamsel Solikhudin, kepada Radar Lamsel, Rabu (14/9) kemarin. Diungkapkannya, TPST yang ada dilingkungan Perumahan Ragom I Kalianda itu dibangun oleh Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Provinsi Lampung melalui bidang Cipta Karya. Sedangkan untuk Bank Sampah di Lingkungan Perumahan Korpri Kalianda itu dibangun oleh Dinas Kebersihan Lamsel yang pengelolaanya dilakukan oleh Kelompok Swadaya Masyarakat (KSM) di lingkungan setempat. \"Pada saat baru dibangun sekitar tahun 2012-2013, pengelolaan dua tempat penampungan sampah itu berjalan aktif. Namun sejak dua -tiga tahun belakangan, dua bangunan tersebut tidak lagi di fungsikan hingga akhirnya terlihat terbengkalai sampai sekarang ini,\" ungkapnya. Solikhudin mengakui, tidak berfungsinya TPST dan Bank Sampah itu dikarenakan awalnya tidak ada penyiapan SDM yang trampil untuk mengelola dua sarana tersebut. Padahal menurutnya, keberadaan bangunan gedung TPST dan Bank Sampah itu sudah dilengkapi sarana penunjang lainnya untuk memaksimalkan pemanfaatan tempat pengelolaan sampah tersebut. \"Kuranganya SDM pengelola untuk pemanfaatan dua sarana tersebut, makanya tempat pengolahan sampah itu tidak berfungsi maksimal, sehingga pembangunannya terkesan mubazir,\" terangnya. Oleh karena itu, kata Solikhudin, pihaknya berencana akan mem-fungsikan dua sarana tempat pengelolaan sampah tersebut, dengan cara menyiapkan SDM agar pengelolaan TPST dan Bank Sampah dapat aktif kembali secara maksimal. \"Kami (Disbertam) akan upayakan agar tahun depan tempat pengolahan sampah tersebut sudah bisa beroperasi lagi. Namun harus disiapkan terlebih dahulu SDM-nya,\" pungkasnya. (iwn)

Sumber: