BP3K Rajabasa Sosialisasikan Billing System

BP3K Rajabasa Sosialisasikan Billing System

RAJABASA – Balai Penyuluh Pertanian, Perikanan dan Kehutanan (BP3K) Kecamatan Rajabasa memberikan sosialisasi pupuk bersubsidi Billing System kepada kelompok tani di Kecamatan Rajabasa, Senin (19/9). Sosialisasi yang dipusatkan di kantor BP3K Kecamatan Rajabasa itu di hadiri Camat Rajabasa Sabilal,SE, penyuluh pertanian Kabupaten Lamsel Karyana, SP, Kepala BP3K Rajabasa Jumroni dan seluruh kelompok tani se-Kecamatan Rajabasa. Karyana mengatakan, Billing System merupakan program yang harus diikuti seluruh kelompok tani. Alasannya, dengan Billing System kelompok tani dengan mudah mendapatkan pupuk sesuai dengan kebutuhan. “Keuntungan untuk petani yang mengikuti Billing System adalah pupuk tepat ke kelompok tani, tepat waktu, tepat jenis, tepat harga dan tepat tempat,” katanya. Di Kabupaten Lampung Selatan, lanjut Karyana, saat ini baru Kecamatan Candipuro yang sudah menjalankan program Billing System yang dilaksankan sejak bulan Juni lalu. “Pada bulan Oktober nanti, kami akan coba jalankan program Billing System di empat kecamatan, yakni Kecamatan Penengahan, Palas, Seragi dan Ketapang. Bila empat kecamatan itu berjalan dengan lancar, kami akan lanjutkan di Kecamatan Rajabasa,” terangnya. Lebih lanjut Karyana mengatakan, pendaftaran untuk program Billing System dilakukan dengan beberapa persyaratan. Diantaranya, ketua kelompok tani dan bendahara harus memiliki KTP, kelompok tani harus mempunyai SK yang dilampirkan berita acara pembentukan kelompok yang dikeluarkan oleh BP3K, mempunyai struktur organisasi, nomor register, surat permohonan dan modal. “Bagusnya program ini, bapak bupati mengharapkan, tahun 2017 nanti Kabupaten Lampung Selatan sudah menggunakan Billing System semua,” katanya. Camat Rajabasa Sabilal,SE mengatakan, perekonomian masyarakat Kecamatan Rajabasa banyak dibesarkan dari sektor pertanian dan perkebunan. “Bapak bupati selalu mengharapkan agar para petani kita menjadi lebih baik dan meningkatkan hasil produksinya. Jadi, kita harus mengubah sistem dari bawah, bapak bupati mengharapkan jangan sampai pupuk salah diberikan,” harap Sabilal. (Cw1).

Sumber: