Jembatan Titiwangi Jebol Lagi
CANDIPURO – Jembatan penghubung di Dusun Candirejo, Desa Titiwangi kembali jebol. Padahal jembatan yang merupakan jalan provinsi itu sangat penting untuk menghubungkan Kabupaten Lampung Selatan dan Lampung Timur. Pantauan Radar Lamsel dilokasi kemarin, jembatan yang terbuat dari batang kelapa itu sudah tidak bisa dilalui oleh kendaraan roda empat. Bahkan, kendaraan roda dua pun harus didorong. Sejak dibangun pada tahun 1991 silam, jembatan tersebut sudah beberapa kali mengalami kerusakan parah. “Yang terakhir jembatan kembali jebol lantaran tidak kuat menahan beban,” ujar Wahyu (30) warga setempat. Dikatakannya, akibat jembatan jebol kendaraan khusus roda empat tak bisa melintas. Masyarakat yang geram, kata dia, memasang bendera putih sebagai bukti tidak berkutiknya pemerintah atas kondisi tersebut. “Kami sudah bosan dengan janji yang disampaikan untuk memperbaiki jembatan tersebut. Bendera putih yang terpasang menjadi bukti protes terhadap kerusakan itu,” ungkapnya. Terpisah Anggota DPRD Provinsi Lampung, H. Antoni Imam angkat bicara perihal jebolnya jembatan tersebut. Ia mengatakan, sejak diperbaiki dengan batang kelapa beberapa bulan lalu memang kondisi jembatan sungguh memprihatinkan. “Harus ada terobosan baru dari pihak terkait mengenai persoalan klasik ini. Sebab, jika tidak direnovasi secara permanen jembatan itu tidak akan tahan lama,” ujar dia kepada Radar lamsel, Senin (19/9) kemarin. Dijelaskannya, kerusakan jalan disebabkan oleh truk-truk bertonase besar yang melintasi jalan tersebut. Padahal, jika melihat kondisi jembatan yang terbuat dari batang kelapa tidak seharusnya truk-truk proyek itu melintas. “Ini kan jembatan swadaya, tidak seharusnya dilintasi truk-truk besar. Akibatnya jembatan kembali jebol dan tidak bisa dilalui oleh pengguna jalan,” kata Antoni. Lebih lanjut Politisi dari Fraksi PKS ini mengatakan, sebagai perwakilan rakyat dirinya terus mengupayakan untuk mencarikan solisi atas keluhan masyarakat Candipuro karena kerusakan jembatan itu. “Dulu sempat rusak diterjang banjir. Perbaikan yang sifatnya sementara tentu tidak bisa bertahan lama. Saat ini kami sedang berusaha untuk menyampaikan aspirasi masyarakat kepada Pemerintah Provinsi agar memperbaiki jembatan tersebut,” ujar Anggota Komisi III DPRD Provinsi Lampung ini. Sementara itu Kepala Desa Titiwangi Sumari mengatakan, sudah melaporkan kejadian ini ke Bina Marga Provinsi Lampung. “Sudah kami laporkan mas, Bina Marga berjanji memperbaiki bulan depan,” ujar Sumari. Sebelum menunggu perbaikan pada bulan Oktober, kata dia, warga setempat diminta untuk memperbaiki secara swadaya. “Jembatan harus diperbaiki, sembari menunggu perbaikan dari pemerintah masyarakat diminta kembali memperbaiki secara swadaya,” imbuhnya. (ver)
Sumber: