Tertibkan Parkir Liar, Bukan Pedagang Kecil
KALIANDA - Pasca penertiban pedagang kaki lima (PKL) di Pasar Inpres Kalianda yang dilakukan jajaran Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol-PP) Lampung Selatan menuai banyak pro-kontra dari para pedagang. Mereka beranggapan aktifitas berdagang yang dilakukan selama ini tidak mengganggu ketertiban. Seperti yang dikatakan Ujang (39). Pedagang sarapan pagi ini mengaku telah mengindahkan apa yang disampaikan petugas. Bahkan, dirinya siap berdagang dibelakang talud agar tidak mengganggu lalulintas. \"Kami sudah berdagang jauh diluar jalan. Tetapi katanya kami disuruh geser lagi kebelakang. Kan ini aneh. Sementara kami berdagang lokasinya tegak lurus dengan kios yang ada du pasar ini,\"kata Ujang mengeluh, kemarin. Semestinya, lanjutnya, pemerintah bisa menertibkan hal lain dibanding mengusik para pedagang kaki lima. Misalnya, dengan menertibkan parkir bahu jalan yang menyebabkan kondisi jalan sempit. \"Kami juga mencari reseki untuk keluarga. Apa salah kami ? Sedangkan Kami juga sama membayar retribusi setiap harinya,\" tutupnya. Senada dikatakan Ade (35) pedagang lainnya. Semestinya, pemerintah menyediakan lahan untuk mereka berdagang dan menyediakan lahan parkir. \"Yang membuat jalanan semput bukan kami, tetapi parkir liar di bahu jalan ini. Kok jadi kami yang disalahkan. Jangan dikira kami pedagang kecil tidak berpendidikan. Makanya kami selalu ditindas dan diusik,\"kata Ade. Dirinya juga mengakuvtelah menaati berbagai aturan untuk berdagang dilokasi tersebut. Bahkan, dia dan pedagang lain juga selalu menjaga kebersihan lingkungan. \"Kalau memang kotor sedikit ya wajar, namanya juga pasar. Perkantoran juga terkadang tidak bisa bersih,\"pungkasnya. (idh)
Sumber: