26 Desa di Natar Gelar Kegiatan Rembuk Stunting, Camat Minta Kerjasama Wujudkan 0 Stunting
26 Desa di Natar Gelar Kegiatan Rembuk Stunting, Camat Minta Kerjasama Wujudkan 0 Stunting. Febi Herumanika Radarlamsel---
NATAR, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Pemerintah desa di kecamatan Natar kabupaten Lampung Selatan menggelar kegiatan rembuk Stunting sejak kemarin Jumat 15 Juli 2024. dua desa yang telah melaksanakan rembuk Stunting yaitu desa Haduyang dan Tanjung Sari.
Kegiatan rembuk Stunting tersebut dipimpin langsung oleh camat Natar Supi'ah, S.Ag, M.Si, dalam kesempatan itu camat mengajak seluruh Forkompincam di kecamatan terbesar di Lampung Selatan untuk bahu membahu menuntaskan persoalan santinh di desa yang ada di kecamatan Natar.
" dengan kerjasama dan koordinasi semua persoalan akan segera teratasi salah satunya stunting. Saya minta seluruh Unit Pelaksana Teknis (UPT) memaparkan program masing-masing dan secara bersama mencari solusi supaya stunting di Natar tidak ada lagi," ujar camat.
Camat dalam kesempatan itu mengapresiasi seluruh desa, UPT, Kader, PKK seluruh masyarakat beberapa tahun belakangan kasus stunting terus mengalami penurunan.
" Penurunan stunting ini tidak terlepas dari kerjasama yang bagus dan kordinasi yang terus dilakukan, saya sangat mengapresiasi dan kedepan mari kita secara bersama-sama terus bekerjasama, sama-sama bekerja demi tujuan tidak ada lagi anak stunting di Natar Lampung Selatan seperti yang diharapkan bapak bupati dan ketua PKK Lampung Selatan Hj. Winarni saat rembuk Stunting kecamatan Natar di desa Krawang Sari belum lama ini," ucap Camat Supi'ah.
Kepala Desa Haduyang, Tanjung Sari, Hasani dan Prayitno menyatakan siap mengemban tugas setiap tahun sesuai arahan pimpinan dalam hal penuntasan kasus stunting di desa masing-masing.
" kami selalu mengatakan siap dan selalu berkomitmen menuntaskan kasus stunting di desa kami," ujar dua kades di kecamatan Natar itu.
Tenaga Pendamping Profesional Kementrian Desa Wilayah Natar Nurmala Sari mengatakan, Lima Sasaran yang mesti diingat dalam hal penuntasan kasus stunting, yang pertama remaja putri, Calon pengantin, Balita 59 bulan, Keluarga beresiko dan Ibu hamil dan nifas.
Menurut Mala sapaan akrabnya, dalam kasus stunting dana desa juga dapat digunakan untuk keperluan stunting tersebut.
" Untuk desa Tanjung Sari ada dana Rp121 juta dana tersebut tidak sampai 10% dari total anggaran dana desa yang diterima setiap tahunnya," jelas Mala.
Mari bergotong royong untuk menuntaskan lokus stunting di desa Tanjung Sari, karena masih ada masyarakat beresiko stunting, keluarga rentan. "Dana desa juga mengcover untuk BLT DD tujuannya supaya kemiskinan ekstrim dapat terhapuskan di setiap desa," kata dia.
" Ada Ketahan pangan berupa budidaya ikan dalam ember ini adalah bentuk keseriusan kementerian desa dalam menuntaskan stunting," pungkasnya.(Febi Herumanika)
Sumber: 26 desa di natar gelar kegiatan rembuk stunting