Petani Menangis Harga Jagung Anjlok, Sudin; Harga Anjlok Ditekan Pengepul

Petani Menangis Harga Jagung Anjlok, Sudin; Harga Anjlok Ditekan Pengepul

--

SRAGI, RADARLAMSEL.DISWAY.ID - Petani jagung di Lampung Selatan terus ditampar dengan harga jual terus merosot. Dalam dua musim panen belakangan harga jual jagung di tingkat petani tak beranjak dari Rp 2.500 per kilogramnya.

Lemahnya harga jual jagung saat ini juga dinilai petani tak sebanding di tengah biaya produksi dari awal tanam hingga panen yang terus meningkat.

Tapi Komisi IV DPR RI, Sudin berpendapat, rendahnya harga jual jagung tingkat petani saat ini dipengaruhi adanya penekanan harga dari tengkulak. 

"Biasanya itu terjadi (harga murah) ditekan oleh pengepulnya. Ada juga yang ijon. Saat ini harga jual jagung dengan kadar air 17 persen masih diangka Rp 3.000 keatas," kata Sudin usai membuka kegiatan pelatihan kewirausahaan di Desa Kedaung Kecamatan Sragi, Kamis (25/6) kemarin.

BACA JUGA:Gunung Anak Krakatau 6 Bulan Puasa Erupsi

Politikus Partai PDI Perjuangan ini mengungkapkan, di tahun 2023 lalu pemerintah juga sempat melakukan import jagung dari luar negeri. Hal ini dampak dari harga jagung yang terus meroket hingga Rp 8.000 perkilogram.

Tapi upaya stabilisasi harga jagung itu tak begitun signifikan. Bahkan kata Sudin, saat ini import jagung juga telah dihentikan

"Pemerintah sekarang kan sudah mensetop import jagung. Karena waktu itu kendalanya harga jagung sampai Rp 8.000 dengan kadar air 14 persen. Sudah harga tinggi jagungnya enggak ada. Supaya ada balancing antara peteni dan peternak, tapi sekarang sudah disetop import jagung," tutur Sudin.

Ia juga mengimbau petani, untuk menghindari pinjaman tengkulak petani kini bisa membuka pinjaman lunak Kredit Usaha Rakyat (KUR) dengan bunga rendah. Progran pinjaman yang telah disubsidi pemerintah ini bisa diambil agar petani tak mendapat penekanan harga dari tengkulak. 

Disisi lain, Kepala Bidang Tanaman Pangan, Dinas Tanaman Pangan Hortikultura dan Perkebunan Lampung Selatan Eka Saputra, di bulan Juni lalu produksi jangung di Lampung Selatan mencapai  62,8 ribu ton jagung.

"Untuk harga kami tidak bisa ambil statment, harga anjlok mungkin sedang panen raya. Bulan Juni hamparan tanaman jagung yang panen mencapai 9.662 hektar dengan produksi sebanyak 62 ribu ton," pungkasnya. 

Di lain sisi, Suhailo (38) salah satu petani jagung kecamatan Kalianda mengungkapkan, saat ini produsen jagung juga telah membatasi pasokan jagung perhari. 

"Sekarang ini pabrik pakan sudah pakai kuota, kalau sudah 200 mobil kita enggak bisa kirim lagi haru nunggu besok. Kalau dulu gak enggak tak terbatas," pungkasnya. (vid)

Sumber: