Ombak dan Angin Kencang, Nelayan Tidak Beroperasi
RAJABASA – Cuaca ekstrim melanda kawasan pesisir Kecamatan Rajabasa terjadi sejak dua pekan terakhir. Ombak tinggi dan angin kencang di perairan Rajabasa membuat para nelayan dan kapal jasa penyeberangan kepulau diwilayah ini menghentikan aktivitasnya menangkap ikan dilaut. Heri (34), anak buah kapal (ABK) yang mengoperasikan kapal di Pelabuhan Canti mengatakan, sejumlah nelayan yang biasa mencari ikan dilaut terpaksa berhenti melaut karena kondisi cuaca yang tidak bersahabat. “Kondisi ombak dan angin kencang seperti ini sudah terjadi sejak 2 minggu terakhir,” katanya kepada Radar Lamsel saat ditemui dipelabuhan Canti, Minggu (2/10). Menurut dia, saat cuaca normal jumlah kapal yang beroperasi dipelabuhan Canti bisa mencapai 6 kapal. “Sekarang Cuma 3 kapal yang beroperasi. Itu juga tidak sekaligus berangkat. Harus antri dengan kapal lain,” katanya. Lebih lanjut Heri mengatakan, selain cuaca, ada faktor lain yang mempengaruhi sepinya kapal yang beroperasi. “Cuaca seperti ini membuat penumpang takut untuk menyeberang pulau, begitu juga sebaliknya. Selain itu, produksi hasil bumi di Pulau Sebesi juga sedang menurun,” katanya. Soal pendapatan, Heri mengaku, dalam kondisi cuaca seperti ini hanya menghasilkan Rp50 ribu. “Kalau cuaca normal bisa dapat Rp150 ribu mas perharinya. Sekarang separuh dari itu saja tidak dapat. Kami para ABK disini hanya mengharapkan cuaca kembali normal, supaya kami juga dapat upah seperti biasanya,” harapnya. (Cw1)
Sumber: