Lonjakan Signifikan UMKM di Lampung Selatan, Tahun 2024 Hampir Tembus 17 ribu Pelaku Usaha
Ilustrasi UMKM.--Ist
Persentase kenaikan UMKM di kampung Nanang Ermanto itu meningkat 110 persen. Jumlah UMKM di Tanjung Bintang pada tahun 2021 ada 1.132. Kemudian di tahun 2022 jadi 2.247 UMKM. Angka yang berbicara mnunjukkan keseriusan Pemerintah Kabupaten Lampung Selatan.
Begitu pula di tahun 2023, jumlah pelaku UMKM terus melonjak. Angkanya menyentuh 15.514 pelaku UMKM. Hasil positif ini menjadi kabar baik. Sekaligus menjadi sebuah penegasan bahwa perkembangan UMKM Lampung Selatan tidak jalan di tempat. Simpelnya bisa dikatakan sangat baik.
Data terbaru yang diterima Radar dari Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Lampung Selatan, di tahun 2024 masih sangat positif. Bagaimana tidak, lahirnya 1.211 pelaku UMKM merupakan pertanda bahwa dunia usaha begitu oke, dan memantik banyak peminat.
"Kalau berbicara peningkatan, jumlah pelaku UMKM di Lampung Selatan punya persentase yang bagus. Tiap tahun naik," ujar Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Kabupaten Lampung Selatan, Ariyantoni, S.Sos., M.M. kepada Radar, Jumat, 15 November 2024.
Total ada 16.725 pelaku UMKM yang sukses didata oleh Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2024. Besar kemungkinan jumlah UMKM bakal lahir kembali mengingat tahun 2024 ini masih menyisakan 1 setengah bulan lagi. Belum lagi pada Desember ada momen libur panjang.
Bukan rahasia lagi apabila para pelaku usaha banyak memanfaatkan momentum libur Natal dan Tahun Baru untuk meningkatkan pendapatan. Bahkan melahirkan UMKM baru untuk menggaet para pelancong yang lewat, atau sengaja mampir ke kabupaten berjuluk Gerbang Sumatera ini.
Radar juga sukses merangkum data bidang usaha, jenis pemasaran, lingkup, serta pemasaran digital yang dipakai oleh pelaku UMKM. Usaha kuliner jadi kategori paling mendominasi. Produknya bermacam-macam, ada peletekan, bubur, kopi, roti, donat, minuman, dan juga kue.
Bergeser ke sektor perdagangan, di mana pelaku usahanya menjual kain tapis, kaus. Sektor lain seperti fashion, kerajinan, industri, peternakan, pertanian, ikut masuk dalam kategori unggulan. Semuanya balik lagi ke selera dan keinginan masing-masing calon pembeli.
Sumber: