Kacau! Bulog Lambat Bayar Gabah

Kacau! Bulog Lambat Bayar Gabah

Ilustrasi gabah di petani.--(Istimewa)

RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN – Penyerapan gabah melalui Badan Urusan Logistik (Bulog) Cabang Lampung Selatan mulai menghadapi kendala. Badan usaha yang bergerak di bidang pangan ini terkesan main-main alias tidak serius menyerap hasil panen.

 

Sementara itu petani sibuk menanti karena ingin menjual gabah di gudang penggilingan. Selama ini petani di Lampung Selatan sudah terbiasa menjual gabah di lahan. Meski sudah berupaya melalui agennya yang diisi oleh gabungan kelompok tani (Gapoktan), Bulog masih membeli gabah di bawah HPP atau harga pembelian pemerintah.

 

Bukan cuma itu saja, petani juga dibebankan biaya muat gabah oleh agen Bulog. Padahal pemerintah pusat telah menetapkan harga jual gabah di tingkat petani sebesar Rp6.500 per kilogram. Nyatanya, harga gabah juga merosot. Penyerapan gabah juga jadi keluhan karena terkendala pembayaran.

 

Salah satu agen Bulog wilayah Kecamatan Palas yang menjadi narasumber radarlamsel mengaku belum mendapatkan pembayaran gabah. Agen ini mengaku dibuat pusing. Apalagi dia sudah bongkar di maklon Autum di Desa Sukaraja, Kecamatan Palas.

 

"Iya, pusing saya. Bongkar tanggal 27 Maret lalu. Tapi sampai sekarang uangnya belum dibayar," katanya, Jumat, 11 April 2025.

 

Narasumber lain juga membongkar cerita yang hampir sama. Pembayaran dari Bulog paling cepat dilakukan tiga hari setelah gabah ditimbang. Masalah lain juga datang dari lambannya bongkar muatan di gudang atau pabrik maklon. Regulasi pengiriman gabah ke pabrik maklon juga tak jelas.

 

"Kadang kita disuruh kirim ke Candipuro padahal di sana penuh pabriknya. Bongkarnya lama, sudah dua hari ini gabah belum dibongkar. Kami (gapoktan) yang dikejar-kejar petani,” ucapnya.

 

Sumber: