Dianggap Tidak Transparan, Kepala Desa Maja Dituntut Mundur Dari Jabatannya

Riki Farenza, Kaur Perencanaan Desa Maja, saat diwawancarai awak media di kantor desa setempat, Rabu, 18 Juni 2025.--
RADARLAMSEL.DISWAY.ID, LAMPUNG SELATAN - Masyarakat Desa Maja, Kecamatan Kalianda, meminta Arlizon mundur dari jabatan sebagai kepala desa setempat. Usut punya usut, rupanya permintaan keras dari masyarakat itu didasari oleh rasa tidak percaya.
Masyarakat mengaku sudah muak dengan Arlizon yang diduga sudah menyalahgunakan kekuasaan dan kewenangannya. Arlizon disebut tidak transparan dalam melakukan pengelolaan anggaran dana desa (DD) tahun 2025. Anggaran yang dipakai untuk ke pengadaan bibit coklat dianggap tak sesuai.
Riki Farenza, yang notabennya sebagai Kaur Perencanaan Desa Maja, justru membuka kran dugaan itu. Dia menyebut pengadaan 3.500 bibit coklat unggul yang akan didistribusikan ke warga ibarat jauh panggang dari api. Ada yang menerima, ada juga yang tidak.
"Ketika kami cek lapangan, ternyata tidak sesuai dengan hasil rapat pertama bersama Pak Kades," katanya kepada awak media di Kantor Desa Maja, Rabu, 18 Juni 2025.
Pengadaan bibit coklat unggul yang diduga terindikasi mark-up itu juga sudah dilaporkan masyarakat Desa Maja ke Kejaksaan Negeri Lampung Selatan. Dua aparatur desa yakni Romi Fauzi selaku Kaur Keuangan, dan Febriza sebagai Bendahara Desa Maja juga ikut mendampingi warga.
radarlamsel sudah berusaha menghubungi Arlizon melalui nomor WhatsApp-nya untuk menginformasi perihal tuntutan yang dilayangkan oleh puluhan warganya itu. Meski pesan ke nomornya terkirim, Arlizon belum merespons hingga berita ini selesai ditulis.
Sumber: