Disnak-Keswan Lamsel Pacu Pengembangan Dunia Peternakan Lewat Tiga Program Terbarukan

Kepala Disnak-Keswan Lamsel, Rini Ariasih --Iwan
KALIANDA,RADARLAMSEL - Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnak-Keswan) Kabupaten Lampung Selatan pada tahun 2025 ini akan menerapkan 3 (tiga) program inovasi terbarukan, guna meningkatkan populasi ternak dan ekonomi masyarakat di kabupaten gerbang krakatau ini.
Ke-tiga program tersebut adalah, Gerakan Berahi Spontan atau GBS secara serentak, Pedang Pora (Penyebaran dan Pengembangan rumput Pakchong dan Indigovera), dan Si Bingko (Sistem Integrasi Budidaya Kambing dan Kakao.
Kepala Disnak-Keswan Lamsel, Rini Ariasih menjelaskan, program gerakan berahi spontan ini diterapkan atas dasar telah ditetapkannya Kabupaten Lampung Selatan sebagai daerah pembibitan sapi PO atau Peranakan Onggole.
Menurutnya, sapi peranakan onggole adalah sapi lokal yang memiliki banyak kelebihan, seperti sistem reproduksi yang baik, mempunyai daya tahan tubuh yang kuat, dan adaptif terhadap kondisi iklim atau cuaca yg panas.
"Dikarenakan menurunnya populasi betina sapi PO di Lampung Selatan sejak 5 tahun terakhir ini, maka kami ciptakan inovasi Gertak Berahi Spontan ini, tujuannya untuk kembali menghasilkan bakalan betina produktif maupun sebagai sumber bibit," kata Rini Ariasih, diruangkerjanya, Kamis 3 Juli 2025.
BACA JUGA:Gelar Rapat Perdana, Camat Natar Sampaikan Instruksi Bupati Layani Masyarakat Sepenuh Hati
Rini melanjutkan, sedangkan untuk program kedua yakni pedang pora, terfokus pada ketersediaan pakan ternak yang mempunyai peras krusial lada budidaya peternakan sapi.
"Pakan ternak ini tentunya memiliki peran penting dalam pembudidayaan ternak sapi. Karena menjadi sumber utama nutrisi yang bakal menentukan pertumbuhan kesehatan dan produktivitas sapi," terangnya.
Rini menjelaskan, program ini diciptakan dengan tujuan untuk meningkatkan penyebaran dan pengembangan rumput pakchong Tanjungsari dan indigofera sebagai bahan nutrisi sumber pakan.
"Dari hasil penelitian kombinasi pakan antara rumput pakchong dan indigofera ini sangat efektif untuk pakan sapi dengan komposisi optimal 60 sampai 70 persen rumput pakchong dan 40 persen indigofera, dan itu semua dapat meningkatkan produktivitas ternak sapi," jelasnya.
Selanjutnya tambah Rini, untuk program Si Bingko, memiliki tujuan pemanfaatan limbah kakao sebagai pakan kambing. Seperti kulit buah kakao, gulma kebun dan hasil pangkasan tanaman naungan.
"Nantinya limbah ternak kambing itu sendiri bisa dimanfaatkan kembali sebagai pupuk organik untuk meningkatkan produktivitas tanaman kakao, jadi seperti gayung bersambut sama-sama punya manfaat," ungkapnya.
Rini berharap, ke-tiga program terbaru tersebut bisa berjalan secara maksimal dan membuahkan hasil sesuai yang diharapkan. Maka dari itu pihaknya juga berharap adanya kerjasama dari semua pihak, khususnya para peternak yang ada di kabupaten Lampung Selatan.
"Itu semua dilakukan guna mendukung program pemerintah kabupaten Lampung Selatan dalam hal ini pak bupati Radityo Egi Pratama, dalam meningkatkan pembangunan dunia peternakan di Kabupaten Lampung Selatan," pungkasnya. (IWN)
Sumber: