Harga Gas Elpiji di Tiga Kecamatan Ini Masih Tinggi

Harga Gas Elpiji di Tiga Kecamatan Ini Masih Tinggi

SIDOMULYO – Harga gas elpiji tiga kilogram di Kecamatan Sidomulyo, Candipuro dan Waypanji masih tinggi. Bahkan harganya mencapai Rp 26 ribu pertabung. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, di Kecamatan Sidomulyo harga gas elpiji 3 kg mencapai Rp 25 ribu per tabung. Harga tersebut termasuk tinggi sejak sebulan terakhir. “Sejak kenaikan sebulan yang lalu, harga per tabungnya masih belum mengalami penurunan,” ujar Nuriman (40) salah seorang pengecer gas elpiji 3 kg diwilayah Sidomulyo. Dikatakannya, gas elpiji yang dijual di kiosnya didapat dari agen yang keliling setiap pekannya. Agen tersebut sambung Nuriman, menjual gas Rp 21. 500 per tabung, dan pemilik warung menjual ke konsumen seharga Rp 25 ribu per tabung. “Agen datang seminggu sekali untuk menawarkan gas ke warung-warung pengecer,” kata dia kepada Radar Lamsel, Kamis (20/10) kemarin. Sementara diwilayah Kecamatan Candipuro harga gas elpiji 3 kg juga belum mengalami penurunan. Sama halnya dengan harga gas elpiji yang dijual di Sidomulyo seharga Rp 25 ribu per tabung. “Harga pertabung masih Rp 25 ribu mas, sudah satu bulan ini tidak turun. Karena agen memberikan harga yang relatif mahal kepada para pengecer,” ujar Ningsih (45) pengecer gas elpiji asal Desa Sidoasri. Diakuinya, meski terbilang mahal dari harga sebelumnya, ia beserta para pengecer yang ada diwilayah setempat mau tidak mau harus membeli. Sebab, akan terjadi kelangkaan apabila tidak mengambil resiko kenaikan harga tersebut. Saat ditanya mengenai agen yang memasok tabung gas diwilayah setempat, Ningsih enggan mempublikasikannya. “Kalau untuk tanya harga ya ndak apa-apa mas. Tapi mengenai agen, mereka sudah berpesan jangan mempublikasikan,” ungkapnya. Yang lebih mencengangkan lagi harga tabung gas elpiji 3 kg melesat di Kecamatan WayPanji. Diwilayah itu harga per tabung mencapai Rp 26 ribu. Tingginya harga ini dipicu cost para penjual eceran yang berdalih karena daerah tersebut jauh dari jangkauan agen. “Kalau di Waypanji memang relatif lebih mahal. Selalu berbanding anatar Rp 1000,- hingga Rp 2.000,- dari kecamatan lainnya,” ujar Niketut Wardana (30) warga Sidoreno. Sementara Ketua Bidang (Kabid) Elpiji Hiswanamigas Lampung, Adi Chandra belum bisa dimintai keterangan terkait kenaikan harga eceran yang beredar dipasaran. (ver)

Sumber: