Giliran Warga Bandar Dalam Tuntut PT. ALS

Giliran Warga Bandar Dalam Tuntut PT. ALS

SIDOMULYO – PT. Andesit Lumbung Sejahtera (ALS) yang beroperasi di Desa Bandardalam, Kecamatan Sidomulyo terus mendapat kecaman dari warga sekitarnya. Sebelumnya, warga Desa Trans Tanjungan, Kecamatan Katibung mengeluhkan aktivitas perusahaan yang bergerak bidang penambangan batu split itu. Kini giliran warga Desa Bandar Dalam Kecamatan Sidomulyo menuntut PT. ALS akibat penggunaan bahan peledak. Informasi yang dihimpun Radar Lamsel, puluhan warga Bandar Dalam menuntut dana konpensasi akibat kerusakan yang ditimbulkan oleh peledak perusahaan pertambangan batu split itu. Selain itu juga warga meminta kontribusi perusahaan terhadap warga setempat mulai dari tenaga kerja hingga Corporate Social Responsibility (CSR). Peledakan yang tidak kenal waktu oleh PT. ALS membuat masyarakat geram. Pasalnya, tercatat sekitar 50 rumah warga mengalami keretakan akibat ledakan tersebut. Atas dasar itu perwakilan warga mengadakan pertemuan dengan perwakilan perusahaan untuk mencari solusi terkait masalah itu. “Kami warga Dusun I Bandar Dalam mengajukan beberapa tuntutan agar pihak perusahaan peduli, karena dampak yang ditimbulkan sangat terasa,” kata Ari (35) salah seorang warga setempat, Kamis (27/10) kemarin. Dijelaskannya, selain menuntut pendataan dana konpensasi, ia beserta puluhan warga yang rumahnya mengalami keretakan mengharap agar pihak perusahaan berkontribusi memberikan CSR yang rutin, serta tenaga kerja harus didominasi warga setempat. “Kalau sudah begini mau tidak mau kami akan melayangkan tuntutan, minimal perusahaan peduli dengan warga Bandar Dalam. Karenanya hubungan antar warga dan perusahaan menjadi kunci keberlangsungan operasiaonal pertambangan,” kata Ari. Hal senada juga dikatakan Muhtar. Dikatakannya, sejauh ini pihak perusahaan tidak membagi rata jatah tenaga kerja. Seharusnya dilakukan pendataan agar tidak timbul konflik di tengah warga. “Akan lebih baik jika dalam satu rumah minimal satu tenaga kerja direkrut oleh perusahaan. Karena selama ini timbul ketidak merataan. Ada yang satu rumah empat orang dipekerjakan, ini kan menimbulkan kesalah pahaman antar warga,” beber dia. Sementara itu Kelapa Desa Bandar Dalam Suyadi yang ikut memediasi warga dan pihak perusahaan mengatakan, sebagai Kades tentu dirinya mendengarkan aspirasi warganya yang terkena dampak ledakan. “Disini kami hanya memberikan ruang mediasi antar warga dan perusahaan untuk kelanjutannya akan kami tunggu jawaban dari perusahaan,” ujarnya singkat. Mendapat tuntutan dari warga Dusun I, Agus dari perwakilan PT. Andesit Lumbung Sejahtera mengaku belum bisa memberikan kepastian terkait tuntutan warga terebut. “Sementara ini tuntutan warga msih kami tampung, baru akan kami diskusikan dengan elit perusahaan. Mungkin satu minggu kedepan baru akan kami sampaikan hasilnya,” ujar Agus. Diberitakan sebelumnya, Aktifitas peledakan yang tidak kenal waktu dilakukan PT. Andesit Lumbung Sejahtera (ALS) di Desa Bandar Dalam, Kecamatan Sidomulyo membuat warga Dusun Umbul Rejo, Desa Trans Tanjungan Kecamatan Katibung resah dengan suara dentuman dan dampak peledakan. “Peledakan sangat mengganggu kami, meski perusahaan berada di wilayah Sidomulyo namun dampaknya kami yang menanggung,” ujar Muji (45) warga Dusun Umbul Rejo. (ver)

Sumber: