Program Pemberdayaan yang Menyentuh Masyarakat
KETAPANG – Pemerintah Desa Kemukus, Kecamatan Ketapang mengalokasikan Dana Desa (DD) dari pemerintah pusat dan Alokasi Dana Desa (ADD) dari Pemkab Lamsel untuk bidang pemberdayaan yang menyentuh langsung dengan masyarakat. Beberapa program pemberdayaan diluncurkan Pemerintah Desa Kemukus dibawah pimpinan Kepala Desa Imam Junaidi. Program pemberdayaan yang dilaksanakan tahun ini adalah bedah rumah dan bantuan pembangunan jamban (WC) keluarga bagi masyarakat yang tidak mampu. Selain itu, program pemberdayaan lainnya adalah bantuan bergulir berupa ternak kambing dan pembangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) dengan usaha simpan pinjam. Kepala Desa Kemukus Imam Junaidi mengatakan, program bedah rumah dilaksanakan 10 rumah milik warga yang tidak mampu dengan kondisi rumah tidak layak huni. Sebanyak 10 rumah itu tersebar di setiap dusun. “Program bedah rumah ini berdasarkan hasil musyawarah bersama antara aparatur desa dengan masyarakat. Setiap dusun dibangun 2 rumah yang sudah tidak layak huni. Khusus di Dusun 2 ada 4 rumah yang dibangun melalui DD dan ADD tahun ini,” kata Imam Junaidi, Minggu (30/10). Menurut Imam, pemerintah desa menganggarkan dana sebesar Rp40 juta untuk 10 rumah yang dibangun. Secara teknis, pengerjaan bedah rumah dilaksanakan secara bergotong royong warga masyarakat setempat dibantu tukang bangunan selama dua hari. “Pembangunan bedah rumah dilakukan tambal sulam. Seperti pembangunan pondasi, dinding tembok setengah meter dan dinding atasnya GRC atau bahas asbes. Bantuan material untuk satu rumah adalah 10 sak semen, 6 kubik pasir, 10 lembar GRC, 2 kilogram paku dan benang secukupnya,” tuturnya. //Program Stimulan Pembangunan Jamban Keluarga// Selanjutnya program stimulan pembangunan jamban keluarga bagi masyarakat kurang mampu. Menurut Kepala Desa Kemukus dua periode ini, ada 15 paket atau 15 Kepala Keluarga (KK) diberikan bantuan jamban keluarga yang tersebar setiap RT. “Untuk pembangunan jamban atau WC keluarga diberikan secara langsung dan dikerjakan secara gotong royong oleh masyarakat. Material pembangunan jamban yang diberikan berupa kloset, paralon, semen 3 sak, pasir 3 kubik dan batu bata 500 biji,” katanya. Imam Junaidi menambahkan, program stimulan pembangunan jamban keluarga dan bedah rumah untuk merangsang warga memperbaiki rumah tangganya. “Kedepan program ini terus berkelanjutan setiap tahun. Program stimulan bedah rumah dan jamban keluarga ini untuk mewujudkan pemerataan pembangunan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ungkapnya. //Bantuan Ternak Kambing Sistem Bergulir// Program pemberdayaan lainnya adalah memberikan bantuan ternak kambing kepada masyarakat. Pemerintah Desa Kemukus memberikan bantuan kepada masyarakat sebanyak 15 ekor untuk 15 keluarga yang tersebar di 15 RT atau setiap RT ada satu keluarga menerima bantuan. Sekretaris Desa (Sekdes) Kemukus Mulyono menjelaskan, bantuan ternak kambing dilakukan sistem bergulir. Menurut Mulyono, setiap satu induk kambing menyetorkan 2 anak kambing. Selanjutnya, dua anak kambing yang disetorkan itu akan digulirkan kembali kepada masyarakat lainnya. “Sistem bantuan bergulir ini diharapkan bisa meningkatkan perekonomian dan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya. //Simpan Pinjam Sebagai Bank Desa// Upaya meningkatkan perekonomian dan mewujudkan kesejahteraan masyarakat merupakan cita-cita pemerintah Desa Kemukus, pemerintah kabupaten dan pusat melalui program DD dan ADD. Besaran dana yang diluncurkan pemerintah pusat dan kabupaten oleh pemerintah Desa Kemukus dialokasikan untuk pembangunan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) yang sejalan dengan program Pemkab Lamsel dibawah pimpinan Bupati Lamsel Dr. H. Zainudin Hasan, M.Hum dan wakilnya Nanang Ermanto. BUMDes yang dikelola Pemerintah Kemukus berupa simpan pinjam. Pemerintah Desa Kemukus menganggarkan dana simpan pinjam sebesar Rp25 juta. “Program simpan pinjam ini sangat tepat untuk membantu masyarakat dalam mengelola usahanya. Untuk tahun ini, kami menganggarkannya sebesar Rp25 juta,” kata Sekdes Kemukus Mulyono. Kedepan, lanjutnya, program simpan pinjam ini akan ditambah besaran dananya yang dialokasikan dari DD dan ADD atau 10 persen dari total DD dan ADD yang digelontorkan pemerintah. Program simpan pinjam ini, lanjut Mulyono sebagai Bank Desa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat akan dana. “Program simpan pinjam ini sebagai Bank Desa. Kami juga akan memberikan buku tabungan bagi masyarakat yang meminjam uang di BUMDes. Dengan adanya simpan pinjam ini masyarakat tidak terikat dengan rentenir yang meminjamkan uang dengan bunga yang cukup besar,” paparnya. “Rencana kami membuka toko pertanian untuk memenuhi kebutuhan petani didesa kami. Toko pertanian ini akan menyediakan obat-obatan pertanian, pupuk, benih dan alat-alat pertanian disamping simpan pinjam sebagai bank desa,” pungkasnya. (man)
Sumber: