Direktur Jimmy Akui Debit Air Minim,Wabup Nanang : Tegur jika Tidak Dilayani dengan Baik
Dari Sidak Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto ke RSUD
Kondisi aliran air bersih di RSUD dr. Bob Bazar yang macet mengalir selama dua hari mendapat perhatian Wakil Bupati Lamsel Nanang Ermanto. Orang nomor dua di Bumi Khagom Mufakat ini langsung menyidak rumah sakit tersebut. Seperti apa? Laporan IDHO MAI SAPUTRA, KALIANDA JAJARAN pegawai di RSUD dr. Bob Bazar, SKM di buat sibuk, kemarin. Pemicunya Wabup Nanang Ermanto diam-diam melakukan inspeksi mendadak (sidak). Aksi itu dilakukannya untuk mengetahui kondisi pelayanan kesehatan di rumah sakit plat merah tersebut. Kedatangan politisi PDI-P ini bukan tanpa alasan. Sebab, dirinya mendapatkan laporan dari masyarakat setelah membaca pemberitaan di Harian Radar Lamsel mengenai kran air di ruang perawatan VIP yang tidak menyala. Kondisi tersebut membuatnya geram. Nanang yang ditemani beberapa ajudannya langsung menuju ruang perawatan VIP untuk mengecek kondisi air di sejumlah toilet ruangan VIP sekitar pukul 13.30 WIB. “Katanya air tidak menyala. Saya ingin melihat. Ruangan mana yang bisa dibuka,”ujar Nanang kepada perawat jaga di ruang VIP tersebut. Tanpa basa-basi, pejabat yang terkenal low profile ini meminta izin kepada salah satu penghuni yang sedang dirawat diruangan VIP. “Maaf ya bu, izin melihat kondisi air di toilet,”sapanya dengan ramah. Satu demi satu kran air di toilet ruang VIP itu di cek langsung Wabup Lamsel ini. Dia sedikit puas dengan kondisi air yang menyala dengan baik. “Syukurlah ini airnya menyala. Apa jangan-jangan ini menyala karena ada saya (Wabup) disini. Jangan sampai lah ada keluhan masyarakat. Kita harus melayani dengan baik,”kata Nanang kepada para perawat jaga yang ikut mendampingi. Nanang juga sempat berbincang dengan pasien yang dirawat pada salah satu ruangan VIP tersebut. Dia meminta kepada keluarga pasien untuk tidak takut menegur petugas apabila tidak dilayani dengan baik. “Urusan air ini sangat krusial. Kita saja kebingungan jika tidak ada air bersih dirumah. Pokoknya saya minta jangan sampai masalah ini terjadi. Bisa-bisa, pasien tambah sakit gara-gara tidak ada air bersih di rumah sakit ini,”lanjutnya. Setelah keluar dari ruangan, Nanang disambut dengan jajaran pejabat rumah sakit. Salah satunya adalah Kabid Keperawatan Suherman. Di luar ruangan VIP, Nanang kembali kecewa. Pasalnya, dua ruangan perawatan VIP tidak berfungsi dengan alasan mengalami kerusakan pada bagian toilet mampet. “Ini sudah berapa lama tidak digunakan. Kenapa tidak segera ditangani. Apa yang seperti ini saja harus menunggu anggaran. Toh bisa ditalangi dulu agar bisa dimanfaatkan,”tegasnya. Nanang meminta, jajaran rumah sakit bisa cepat tanggap menangani berbagai keluhan masyarakat. Pasalnya, petugas rumah sakit dituntut untuk memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat. “Kita harus rubah pola pikir dalam bekerja. Bagaimana caranya kita menciptakan lingkungan kerja yang kekeluargaan. Kalau ada masalah segera ditangai. Jangan hanya dibiarkan saja,”tutupnya. Kabid Keperawatan Suherman mengakui jika dua ruangan VIP mengalami kerusakan sejak lama. Pihaknya mengaku akan segera melaporkan apa yang menjadi permintaan Wabup tersebut. “Sekitar satu bulan memang tidak bisa digunakan karena WC nya mampet. Pernah kami ambil tindakan untuk memperbaiki. Tetapi, hanya bisa digunakan sebentar lalu kembali rusak. Sudah sekitar satu bulan ini tidak bisa digunakan. Dalam waktu dekat, akan segera kita perbaiki,”singkat Suherman. Terpisah, Plt. Direktur RSUD dr. Bob Bazar, SKM dr. Jimmy B. Hutapea mengamini minimnya debit air di rumah sakit yang dia pimpin. Menurutnya, pihaknya telah merencanakan penambahan sumber air baik melalui PDAM maupun sumur bor. “Tahun 2017 kita sudah MoU dengan PDAM untuk menambah jalur khusus dan penambahan sumur bor. Karena memang debit airnya minim,”kata Jimmy. Kepala Dinas Kesehatan (Diskes) ini membenarkan jika mekanisme pembagian air dilakukan di rumah sakit tersebut. Karena, jika semua saluran air dibuka akan mengalami devisit air. “Sekarang ini memang beberapa sumur yang sebelumnya tidak difungsikan kita sudah fungsikan kembali. Namun, tetap saja tidak mencukupi. Karena, memang sangat minim debit air di rumah sakit ini,”pungkasnya. (*)Sumber: