DPTPH Minta UPT Inventarisasi Luas Lahan Tergusur
KALIANDA – Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Holtikultura (DPTPH) Kabupaten Lampung Selatan belum mengetahui secara rinci luas lahan produktif pertanian yang tergusur pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Saat ini, DPTH terus melakukan inventarisasi dan pendataan melalui UPT Dinas Pertanian yang tersebar di masing-masing kecamatan. Itu ditegaskan Plt. Kepala DPTPH Lamsel Firdaus saat ditemui Radar Lamsel di ruang Banang DPRD Lamsel, Selasa (7/11) kemarin. Menurutnya, seluruh kecamatan yang dilintasi JTTS terdapat lahan produktif pertanian yang terkena pembangunan megaproyek tersebut. Namun, untuk total luas keseluruhannya masih dalam tahap inventarisasi. “Kita sudah minta setiap UPT untuk melakukan pendataan itu. Untuk berapa total luas nya kami belum tahu pasti. Dalam waktu dekat akan kami informasikan kepada media,”kata Firdaus kepada Radar Lamsel. Pihaknya juga akan mengkawal program perbaikan infrastruktur pertanian demi menjaga hasil produksi beras. Terlebih, Lamsel merupakan salah satu daerah yang ditunjuk sebagai lumbung pangan nasional. “Seperti yang saya sampaikan kemarin, upaya nya adalah penambahan dan perbaikan infrastruktur pertanian. Mulai dari irigasi pengairan dan terasering. Semua itu sudah kita programkan di RAPBD 2017. Mudah-mudahan bisa dikabulkan,”tukasnya. Sebelumnya diberitakan, Pembangunan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS) Bakauheni-Terbanggi Besar terus dikebut pemerintah pusat. Namun megaproyek itu ternyata mengancam target swasembada beras yang telah dipatok Pemkab Lamsel. Sebab, lahan yang akan dijadikan JTTS tak sedikit merupakan lahan produktif pertanian di Lamsel. Plt. Kepala DPTPH Lamsel Firdaus mengamini ancaman tersebut. Menurut dia, DPTPH Lamsel telah mengambil langkah antisipasi untuk mengatasi persoalan itu. Salah satunya dengan meningkatkan infrastruktur lahan pertanian yang ada dengan menambah jaringan irigasi.(idh)
Sumber: