Butuh Jalan Onderlag dan Jalan Usaha Tani
CANDIPURO – Luasnya wilayah juga masih menjadi pekerjaan rumah bagi Pemerintah Desa Trimomukti. Jalan yang ada selain jalan hotmik, lapen juga masih ada jalan tanah yang panjangnya mencapai 10 kilometer lebih. Tak hanya jalan lingkungan, jalan produksi pertanian juga masih belum terbangun hingga saat ini. Karena dari jalan pertanian yang belum ada, petani kesulitan dalam mengangkut hasil pertaniannya. Akibatnya biaya pengangkutan hasil panen sangat dirasakan oleh masyarakat. “Belum ada jalan pertanian dan ini sangat dibutuhkan oleh petani. Sekarang kalau untuk mengangkut hasil panen, petani bisa mengeluarkan biaya mencapai Rp 25-50 ribu setiap karung. Makanya ini masih menjadi PR bagi kami untuk memenuhi keinginan masyarakat,” kata Kepala Desa Trimomukti, Matius Sutrisno. Babinsa Desa Trimomukti Serda Zulkarnaen mengakui, petani terus diberikan pendampingan dari TNI AD maupun petugas penyuluh pertanian (PPL). Sekarang ini, hasil yang dinikati petani benar-benar bisa dirasakan. “Sejak ada program peningkatan ketahanan pangan dari TNI AD, kami selaku Babinsa terus berupaya agar ini bisa tercapai. Alhamdulillah, sekarang hasil panen bisa meningkat dan petani tidak lagi tergantung dengan cuaca saat tanam. Harapan kami, kedepan petani di Trimomukti ini bisa makmur,” harap Zulkarnaen. Ketua Gapoktan Desa Trimomukti, Andre mengakui, bantuan yang diberikan oleh pemerintah benar-benar dirasakan oleh petani. Namun sekarang ini, petani masih kesulitan untuk mengangkut hasil pertaniannya. “Harapan kami ada bentuan jalan usaha tani yang bisa digunakan untuk mengangkut hasil pertanian. Karena kalau itu belum ada, petani masih merasakan mengeluarkan biaya tambahan mengangkut hasil panen,” kata Andre. (gus)
Sumber: